Mohon tunggu...
Nuurul ilaahi Rahmawati
Nuurul ilaahi Rahmawati Mohon Tunggu... -

Reading enlighten our live. Writing satisfy our soul. Praying empowering "everything".

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Fakta di antara Cinta dan Seks

11 Januari 2015   22:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kawan lagi, kali ini 2 pasang pasangan (ahh gimana sie ngomongnya, paham ga sist?), kedua cowoknya tu obral janji. Yang satu bilang “Mau ga kamu jadi istriku, ibu dari anak-anakku nanti?” yang satu cowok lagi bilang “De, mas mau maen ke rumah ade, ketemu orang tua ade.” Siapa sehhhh wanita yang ga melted digituin, tapi 2 cowok itu maunya pacaran dulu. Dan singkat kata pacaran 2 pasang pasangan itu cukup mengerikan. And, akhir cerita, sekarang, 2 pasang pasangan itu putus. Klo pria baik baik, menyentuh tanganmu pun suatu hal yg terlalu istimewa buatnya. Kutip lagunya Sheila on 7, Pemuja Rahasia. “Tenanglah pujaan hatiku sayang, aku takkan sampai hati bila menyentuhmu.” (hehe)

True Story 4, MBA? Believe in me, mostly it is ended by divorce.

Saya pernah melakukan tugas observasi psikologi di taman kanak kanak dekat kampus saya di malang. Ada anak TK nol besar, cantik, pinter, tapi Tuhan nakalnyaaaaaaa, cewek tapi berani pukul temen temen cowoknya. Dorong temen temen ceweknya sampe jatuh. Dll. Setelah ngobrol-ngobrol ma guru TK nya. Ibunya nikah saat semester 2. Dan MBA, setelah beberapa bulan hamil baru married. Setelah sie anak cantik itu balita (umur berapa sy lupa), mereka bercerai. Dan mostly, MBA bakal berujung perceraian. Why? They aren’t well prepared for marriage. They aren’t mature enough to face marriage obstacle. Parahnya si ibu melampiaskan ke stress annya ke anak cantik itu, si anak sering di pukul bahkan dahinya di sulut puntung rokok. Pikirin bakal jd ibu macam apa kita nanti sist.

True Story 5, Bagaimana jika suatu saat dia “bosan” having sex dengan anda?

Ini pengalaman saat saya bekerja. Saya punya seorang colleague (rekan kerja) laki-laki yang cukup dekat dengan saya. Sharing lah kita pada suatu masa tentang relationship. Saya Tanya, kenapa dia ga buru buru nikah. Umur sudah mencukupi, jabatan juga cukup tinggi. Dia bilang baru putus dari pacarnya setelah 3 ato 4 tahun pacaran klo ga salah. Dia juga bilang sudah biasa having sex dengan pacarnya. Saya Tanya alasannya putus apa. Tau apa jawabnya? Saya yakin jawabannya akan membuat ibunya menangis dan menyesal telah melahirkannya. Kali ini akan saya caps lock. “AKU PUTUS MA DIA KARENA UDA BOSEN HAVING SEX MA DIA LA, DIA UDA GA ENAK LAGI.” Gilak, dilemma saya waktu itu, di satu sisi pengen maki-maki kebrengsekannya, tp di sisi lain mau ga peduli cz gimanapun dia baik bgt ma saya. See? Klo seorang laki-laki, sudah “make” tubuh anda sebelum menikah, dan dia BOSAN, dia bisa seenaknya ninggalin or mutusin anda. Ga ada tanggung jawab moril, agama hukum seperti dalam pernikahan. Ada kata kata nendang dari status bbm teman saya. “Sex won’t make him love you and a baby won’t make him stay.” Masih mau kasih harga murah pada tubuh anda sist? Find a man who has holy love to you, regard you, respect you, protect ur self by not touching you before married.

True Story 6, “Oke, kita pacarannya ga pake pegangan tangan lagi deh?!” ;D

Kali ini kisahnya so sweeett sist. Ada kawan, cewek. Di telpon ibunya dari perantauan, ibunya minta kawan saya itu jaga diri, jangan sampe bikin aib keluarga, karena sepupu kawan itu, yang lugu dan unyu, masih sma uda hamil. Trus kawan saya itu langsung semalaman ga bisa tidur. Dan nelpon pacarnya minta putus. Dan saya buka dikit ya, pacar kawan saya itu kerja di Bank Indonesia loh. Hellow? Di saat wanita wanita jaman sekarang berkompetisi dapetin pria mapan nan kaya, teman saya itu malah “melepas” sang pacar demi takut jadi aib keluarga, demi ibunya tercinta. Dan Pacarnya berontak dong, secara mana mau si pacar nglepasin “high-qualified-spouse-to-be”, yaitu kawan saya (she is beautiful, smart, kind, etc). Si pacar sampe merengek rengek. “Pokoknya aku ga mau putus, aku janji kita pacarannya ga pegang pegangan tangan lagi. Ga gandengan tangan lagi klo jalan.” Akhir cerita mereka tetap pacaran sampe sekarang, karena ibunya nelpon lagi n bilang si kawan ga perlu putus, ibunya Cuma minta si kawan “jaga diri”. Saya tau sendiri gimana pacaran mereka, nge mall, diskusi bahas a-z, sharing daily activity. Sehat kok. Jujur dalam memandang pacaran saya ga seketat ustad felix siau. Bagi saya terserah anda. Asal UKUR DIRI, seberapa kuat iman anda, prinsip anda, daya tahan anda terhadap godaan. Sueer zina tu ga banget.

Epilog

Saran saya lets reflect :


  1. Untuk cowok yang baca : Jika seorang wanita ga bisa menjaga kesuciannya sebelum menikah, bisa ta dia menjaga kehormatan anda sebagai suami setelah menikah nanti?
  2. Untuk cewek yang baca : Jika seorang pria ga bisa mengendalikan nafsu sebelum menikah, bisa ta dia jadi suami yang setia? Ga makan cabe?


Klise tapi bener bgt. Jika merasa sudah siap, segera menikahlah. Jika belum berpuasalah, sesungguhnya berpuasa dapat mengendalikan hawa nafsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun