Korelasi antara Kemampuan Grammar dan Kemampuan Berbicara

Hubungan antara kemampuan grammar dan kemampuan berbicara adalah Dalam sebuah komunikasi lisan, kemampuan berbicara memiliki dua ciri-ciri, yaitu kelancaran dan ketepatan. Kelancaran merujuk pada kemampuan menyampaikan ide dalam cara yang dapat di pahami, sedangkan ketepatan merujuk pada ketelitian dan kelengkapan bentuk bahasa, seperti fokus pada susunan tata bahasa, kosa kata, dan palafalan. Dan dalam kemampuan grammar ini banyak kurang lebihnya mahasiswa mengalami ketakutan dalam berbicara ketika grammar salah saat pengucapan.

Hal ini membuat banyak mahasiswa Indonesia sering takut untuk berbicara Bahasa inggris dengan grammar yang minim. Seharus kamampuan grammar dan kemampuan berbicara bisa saling melengkapi karena Dalam berbicara bahasa Inggris, setidaknya lawan bicaramu mengerti apa yang sedang kamu katakan. Bahkan, terkadang native pun tidak terlalu memerhatikan grammar yang benar, apalagi jika harus menggunakan tenses yang terlalu rumit. Hal yang terpenting, kamu bisa menyusun kalimat dengan baik terlebih dahulu. Sisanya, kamu bisa pelajari bersama-sama dengan belajar berbicara. Jangan takut untuk membuat kesalahan.

Dalam hal ini, penguasaan tata bahasa mendasari kemampuan berbicara. Dengan ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara penguasaan tata bahasa dan kemampuan berbicara mahasiswa semester dua program studi Pendidikan Bahasa inggris Universitas Airlangga juga mengadakan project English Speaking Corner di hari kamis salah satunya dan hal ini bertujuan  untuk dengan banyaknya mahasiswa yang mau belajar Bahasa inggris di lingkungan sekitar tanpa memikirkan grammar yang harus benar tetapi masih banyak mahasiswa yang takut akan kesalahan grammar yang harusnya grammar dan berbicara saling berkorelasi satu sama lain dan adanya salah satu project ini juga membuat  mahasiswa menyadari bahwa tata bahasa dan berbicara itu saling berkaitan karena ide yang bagus di dalam bahasa lisan akan mudah di pahami jika di susun dalam struktur bahasa yang benar. Tapi benar banyak mahasiswa Alih-alih menggabungkan keduanya, sering kali orang justru mempelajarinya di waktu yang berbeda. Alasannya, saat belajar speaking orang cenderung menganggap bahwa berusaha memahami aturan grammar justru berpotensi menghambat progres dalam belajar berbicara.

Jika dengan pemikiran demikian akan semua mahasiswa akan terhambat progresnya dalam belajar berbicara Sementara itu, dosen harus lebih menekankan pentingnya tata bahasa dalam berbicara dengan cara melibatkan penganalisisan video percakapan bahasa Inggris dan pemberian instruksi dalam proses mengajar untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam meningkatkan aspek kebahasaan mereka. Dan memberikan ruang untuk mahasiswanya mengembangkan kemampuan berbicaranya setelah dari itu mahasiswa dapat menggabungkan dengan grammar. Sehingga banyak yang berani menggunakan Bahasa inggris untuk rutinitas tetapi tidak menghilangkan Bahasa yang gunakan untuk komunikasi sehari-hari seperti Bahasa Indonesia. Dengan project ini juga banyak mahasiswa yang juga berani menjawab pertanyaan dari kami yang bertanya tentang suatu rutinitas dengan menggunakan Bahasa inggris, tanpa memikirkan harus grammar yang bagus dan tenses yang rumit. Dan salah satu nya dari progres project ini tidak hanya mahasiswa yang dapat belajar Bahasa inggris di lingkungan Universitas Airlangga tetapi termasuk dengan staff, dosen. Memperkenalkan juga bahwa topik yang sederhana dapat di berbicara dan saling berkorelasi kemampuan berbicara dan kemampuan grammar.