Mohon tunggu...
Nuurii Maulidiyah Putri
Nuurii Maulidiyah Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa/Universitas Sebelas Maret

Saya memiliki hobi menyanyi, memasak, menulis, dan traveling. Saya menyukai warna pink. Semua hal yang berwarna atau berkaitan dengan warna pink saya suka.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kenikmatan Kue Clorot Jajanan Tradisional Khas Kota Purworejo

12 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nuurii Maulidiyah Putri - Kue clorot merupakan salah satu jajanan tradisional khas daerah Purworejo, Jawa tengah. Jajanan ini berbahan dasr tepung beras yang dibungkus dengan janur atau daun kelapa muda berbentuk kerucut seperti ice cream. Kue clorot ini biasa disebut dengan jajanan pasar karena biasanya dijual di pasar-pasar tradisional yang ada di Purworejo. Tak jarang juga dijualkan di toko oleh-oleh khas daerah Purworejo. 

Jajanan pasar ini merupakan jajanan legendaris bagi masyrakat Purworejo yang digemari samapai saat ini. Meskipun makanan ini tergolong makanan tradisional, namun  sampai saat ini clorot masih tetap eksis dan digemari oleh segala kalangan usia. Rasanya yang manis, unik, dan nikmat membuat makanan ini tidak kalah saing dengan makanan modern saat ini.

Satu hal yang istimewa dari Clorot adalah cara pembuatannya yang sangat kuno. Pertama, campurkan tepung beras, gula merah, dan santan. Ini menjadi adonan kental. Kemudian tuang adonan ke dalam daun kelapa muda yang dibentuk kerucut. 

Perlu keahlian khusus agar tetap rapi. Kukus Clorot hingga matang. Clorot memiliki rasa manis dari gula merah dan tekstur kenyal dari tepung beras. Daun kelapa selain memberikan aroma yang khas juga membuat Clorot tahan lama dan mudah dibawa kemana saja.

Clorot sendiri terbuat dari bahan utama berupa tepung beras yang difermentasi dengan ragi. Proses fermentasi tersebut memberikan tekstur kue yang kenyal dan aroma yang khas. Asal usul kue Clorot secara historis masih menjadi misteri, meski diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Catatan sejarah menunjukkan bahwa Clorot pernah menjadi hidangan istana yang disajikan pada upacara atau acara khusus. 

Proses pembuatannya melibatkan fermentasi tepung beras dengan ragi, menghasilkan tekstur yang kenyal dan aroma yang khas.Bentuk kue ini khas, berbentuk tabung silindris dengan diameter sekitar 2-3 cm dan panjang 10-15 cm. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus memberikan aroma khas saat dikukus. Biasanya perempuan melakukan proses pembuatan ini di rumah saat hari raya atau pesta pernikahan yang membutuhkan kesabaran dan keahlian khusus.

Clorot bukan sekadar jajanan, namun juga merupakan simbol kekayaan budaya dan tradisi Purworejo. Keunikan dan kelezatannya membuktikan bahwa warisan kuliner tradisional mampu bertahan dan bernilai di tengah modernisasi. Dengan melestarikan tradisi pembuatan Clorot, masyarakat Purworejo tidak hanya melestarikan makanan khasnya tetapi juga mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun