Mohon tunggu...
Nuuramanah Syafiqah
Nuuramanah Syafiqah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kerja Bakti dan Pembuatan Kompos sebagai Pemanfaatan Sampah Organik

2 Februari 2024   00:30 Diperbarui: 2 Februari 2024   11:10 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan yang bersih dan nyaman untuk ditinggali merupakan dasar yang paling utama terhadap perwujudan kehidupan yang sehat. Atas dasar itu, salah satu program dalam bidang lingkungan yang diinisiasi oleh kelompok Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik, adalah program cara pembuatan pupuk kompos dan kerja bakti. Program ini dilakukan atas dua kali proses survei dengan menanyakan kepada ibu RT 12 dan praktik langsung di lapangan. Berdasarkan pengamatan, kami kemudian merasa bahwa bidang lingkungan sudah sepatutnya menjadi salah satu fokus utama dalam pelaksanaan BBK 3 kami di Desa Giri.

Setelah bertanya kepada perangkat desa dan RT setempat, kami terjun langsung dalam masyarakat, untuk mengatasi permasalahan utama dari RT 12 di Desa Giri adalah kurang suburnya tanaman pada lingkungan tersebut. Oleh karena itu, kelompok BBK 3 di Desa Giri, mengusulkan program pembuatan pupuk kompos dengan dua cara. Ide ini muncul sebagai salah satu solusi karena keresahan warga sekitar yang mengeluh dengan kurang suburnya tanaman/tumbuhan sehingga kehadiran kita di sana untuk mensosialisasikan cara pembuatan pupuk kompos menggunakan bahan organik basah maupun kering dan dapat menggunakan air leri sebagai penambahan untuk penyuburan tanaman.

Sebelum hari pelaksanaan program, kami mencoba sendiri cara membuat pupuknya dan kita berkonsultasi terhadap orang yang lebih profesional untuk memberikan hasil yang baik ketika memberikan sosialisasi. Hasilnya benar-benar sesuai dengan ekspektasi kami, para warga RT 12 sangat antusias untuk mencoba membuat pupuk kompos untuk diberikan kepada tanaman yang mereka tanam. 

Menyesuaikan dengan jadwal Kerja Bakti yang dimiliki RT setempat, tanggal dan waktu ditentukan kemudian, Ibu-ibu dipilih menjadi sasaran utama dikarenakan permasalahan tumbuhan/tanaman yang layu dikarenakan kurangnya pemahaman penggunaan pupuk itu sendiri oleh Ibu-ibu. Kita melakukan inovasi terhadap cara pembuatan pupuk kompos yang bersifat alami.

Selain sosialisasi cara pembuatan pupuk, kita juga melakukan kerja bakti dengan membersihkan area lingkungan RT 12, Desa Giri. Dengan cara mencabut rumput liar di depan rumah warga lalu memungut daun-daun kering yang berserakan dan dikumpulkan menjadi satu untuk dijadikan bahan dari alami dari pembuatan pupuk kompos itu sendiri.

Kami sangat berterima kasih kepada seluruh warga RT 12 dikarenakan sosialisasi yang kita buat dapat terlaksana dengan lancar, karena sosialisasi yang kita buat kedepannya dapat bermanfaat dengan mengatasi masalah yang dialami oleh warga RT 12 yaitu kurang suburnya tumbuhan yang ditanam, dan berharap semangat kebersamaan ini akan terus terjaga dalam setiap momen kita menuju lingkungan yang bersih dan lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun