Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis kemenkes menyebut Jember menempati urutan pertama di Jawa Timur dalam prevalensi balita stunting. Yakni, mencapai 34,9 persen atau sekitar 35.000 balita.
Sukorambi menjadi salah satu penyumbang angka stunting di kabupaten Jember. Adapun beberapa desa yang menjadi perhatian khusus oleh pemerintah kota kabupaten Jember salah satunya yaitu desa Klungkung. Setelah dilakukan pemeriksaan dan screening dapat diketahui bahwa terdapat sekitar 100 balita terindikasi stunting.
Dengan angka stunting yang tinggi tersebut memotivasi para anggota KKN Kolaboratif 161 untuk membantu mencegah bahkan menurunkan angka stunting di Kabupaten Jember, khususnya di desa Klungkung. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari, yakni pada minggu (30/7/2023) di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi. Kegiatan ini tidak lepas dari keterlibatan bantuan dari tentara Indonesia dalam rangka TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-117 dan juga dibantu oleh aparat Desa Klungkung itu sendiri. Dimana KKN Kolaboratif ini mengangkat tema pengenalan stunting kepada remaja di Desa Klungkung.
Tema tersebut berhasil mengundang minat dari para remaja Desa Klungkung, untuk berpartisipasi dalam meramaikan kegiatan tersebut. Sehingga dengan tingginya antusias dari para remaja diharapkan dapat menekan angka stunting di Kabupaten Jember khususnya di Desa Klungkung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H