Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Potret Kehidupan Hewan Setelah Tampil dalam Film dan Panggung Hiburan

18 Februari 2024   09:31 Diperbarui: 18 Februari 2024   09:33 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senangnya Melihat Tingkah Polah Hewan

Memperhatikan bagaimana hewan juga menjadi teman berakting dalam film-film Indonesia , memang mengundang senyum bahkan tawa tersendiri.

Pengamatan dan dari hasil pencarian, memang tercatat deretan film ini membawa hewan dalam beberapa adegannya, antara lain :

1. June & Kopi

2.  Love for Sale

Sumber istimewa
Sumber istimewa

3. Surat dari Praha

Sumber  traxonsky
Sumber  traxonsky

4. Marley

Sumber gambar film Marley
Sumber gambar film Marley

5. Chicha

Sebuah film yang membawa nama  Chicha Koeswoyo dengan lagunya Helly


Deretan film-film ini akan semakin panjang , jika hendak dijabarkan satu persatu.

Namun fokus penulisan kali ini adalah setelah penonton tertawa , tersentuh hatinya melihat adegan demi adegan dalam film. Sebenarnya bagaimana sih, nasib hewan ini?

Memori yang Pahit

Perlahan ingatan ku kembali pada sebuah acara yang diadakan untuk menghibur anak-anak penderita kanker.  Acara ini diadakan sebagai pra event, sebelum film I am Hope tayang di bioskop.

Hadir disana antara lain satu grup pesulap , dan mereka tentunya membawa peralatan termasuk hewan sebagai teman atraksi.

Seekor anak kelinci, langsung menarik perhatian dan aku melihat bagaimana ia berada di dalam karung bersama beragam benda-benda padat dan lembut sebagai alat peraga.

Benda - benda  dan hewan dijadikan satu? Itu saja sudah menyentuh perasaan .

Kemudian aku perhatikan juga bagaimana, setelah anak kelinci itu dipergunakan, ia pun kembali dimasukan ke dalam karung tersebut, bercampur dengan benda-benda peraga tersebut.

Akupun hanya bisa terdiam, menitikan air mata.

Pengorbanan anak kelinci ini, begitu besar , untuk menghibur anak-anak penderita kanker dan juga membantu pemiliknya mencari nafkah.

Mungkin saat kembali ke rumah, ia sudah mati ataupun cacat serta luka-luka.

Apakah hal ini yang terjadi pula dengan hewan-hewan yang berakting di dalam film?

Beruntung aku pernah mewawancarai Kak Adit dari film Marley.

Sehabis wawancara ,aku mendapatkan info dari teman-teman yang menggunakan anjing-anjing tersebut.

Bagaimana mereka sangat menjaga kondisi anjing-anjing tersebut. Saat syuting diberi ruang ber AC, tidak boleh stress dan lain-lain.

Sehabis syuting mereka kembali kepada para pemiliknya yang sangat memperhatikan anjing peliharaannya.

Itu juga yang terjadi dengan hewan-hewan anjing yang digunakan pada film June & Kopi , para pemilik hingga sekarang masih sering menampilkan tingkah polah anjing-anjing tersebut dalam akun soisal medianya.

Namun bagaimana kabar hewan yang lain?

Bagaimana nasib kuda, kucing dari film-film yang lain.

Rasa penasaran pun mulai menggerogoti, hingga mencari dari situs hingga sosial media . Namun hasilnya nihil.

Mungkin memang harus datang ke lapangan, atau menanyakan langsung kepada pelatihnya ,jika ingin mengetahui lebih dalam.

Kemudian akupun berpikir, bagaimana jika di Luar Negeri? Bagaimana nasib hewan-hewan ini?

Penelusuran ke Luar Negeri

Setelah banyak membaca , ada satu situs PETA , yang memberikan perincian detil mengenai tata cara menggunakan hewan dalam industri hiburan, film maupun panggung hiburan.

Situs berbahas Inggris ini memberikan banyak informasi, yang membuatku berpikir bahwa perlindungan sehabis selesai tugas hewan-hewan ini ada .

Bahkan jika ada yang hendak melaporkan perlakukan tidak baik akan hewan-hewan ini ada salurannya.

Detil-detil ini sempat membuat bulu kuduk berdiri dan kembali memberikan pertanyaan besar akan nasib hewan di Indonesia.

Perlakuan yang masih keji dan semena-mena masih terus berlangsung dan mereka memang belum memilik payung hukum dan politik.

Masih sedikit orang-orang yang mau peduli.

Jikapun peduli, halangan dan tantangan yang datang dari sekitarpun masih tinggi dan melelahkan.

Bagi yang membaca beritanya saja sudah merasa lelah, terlebih bagi yang menjalankan.

Tulisan ini dibuat sebagai bahan renungan, bagi yang mau.

Manusia diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Melalui kelebihannya, pedulilah pada hewan-hewan baik yang muncul dalam film serta panggung hiburan, juga yang ada disekeliling.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun