Beberapa adegan yang kurang perlu pun terasa tampil dipaksakan , walaupun mungkin tujuannya untuk mempertegas konflik yang akan timbul di kemudian hari . Yah, memang episode demi episode akan terus bergulir ke depannya, menemani para penontonnya menyaksikan nasib Asya yang lemah, pasif dan pasrah.
Secara keseluruhan film ini berhasil menampilkan isyu sensitif dengan sopan dan manis, namun menyisakan rasa kesal bagi penontonnya yang kurang meyukai standarisasi sifat perempuan yang selalu digambarkan lemah, pasif dan pasrah ini. Bahkan Ibu Asya yang digambarkan dalam beberapa adegan saja sebagai Ibu yang garang, bisa dengan mudah menjadi terdiam dan menurut saat sosok lelaki dominan dan "penuh kuasa" memutuskan sesuatu.Â
Mini seri yang menarik , namun hanya cocok untuk segmen penonton tertentu ini dikabarkan akan terus diproduksi hingga dua tahun , merupakan kerja sama produksi antara Sinema Persada Indonesia dengan Rain Media Pictures, menjadi salah satu andalan bagi konten original Genflix
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H