Kamar rumah sakit
Pemain Koko, perawat dan Ana
Koko kembali melihat dinding saat didengarnya suara di luar kamar. Jam menunjukkan, tepat sudah lima belas menit kemudian .
Dari luar kamar, terdengar suara kursi roda memasuki rungan didorong oleh perawat.Â
Kokopun menundukkan wajahnya dan perlahan berpaling ke arah pintu.
Sosok Ana terlihat duduk pada kursi roda, wajah dan tangannya terlihat terbalut perban putih.Â
Perawat membantu Ana naik ke tempat tidur dan menyelimutinya.
Perawat : Jangan dinyalakan dahulu lampunya, Ana belum bisa melihat cahaya lampu terang. Lampu di ujung pintu saja yang dinyalakan.
Perawat kemudian keluar ruangan, meninggalkan Koko dan Ana.
Koko: Kamu gimana?
Anna: Sudah nggak sakit kok Kak, tadi dokternya ramah sekali. Ana cuma dipesan agar tidak mengulangi lagi, dan harus banyak istirahat. Bi Siti ada dimana Kak? Aku kangen Bi Siti dan kangen rumah. Juga kangen Ayah dan Bunda. Kapan Ana bisa melihat mereka?