Kali ini saya hendak bercerita mengenai bioskop di Indonesia.
Tahukah anda , sebenarnya apa arti bioskop? Bioscoop dari bahasa Yunani , bios (yang artinya hidup) dan , skopos (yang artinya "melihat") adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Padanan kata dari bioskop yaitu gambar hidup.[1]
Bioskop yang terkenal dan terbesar dahulu, adalah Metropole (sekarang Megaria) ,yangterletak di Komplek Megaria, Jalan Pegangsaan No. 21, RT.1/RW.1, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10320. Sampai akhirnya pada tahun 1951, Metropole menjadi bioskop pertama di Jakarta dan dikenal sebagai Bioskop Megaria.
Setelah itu, pada tahun 1989 bangunan itu dibeli oleh 21 bioskop cineplex, sampai namanya diubah menjadi Metropole, Metropole 21, 21 dan kini akhirnya disebut Metropole XXI.
Tahun 1991-1998 , bioskop di Indonesia mengalami "mati suri" dan industri filmpun sepi peminatnya, kecuali beberapa film dengan tema seks. Tahun tersebut adalah masa kegelapan bagi bioskop di Indonesia. Hal ini disebabkan karena industri televisi dan era pemabajakan vcd maupun dvd sangatlah marak di Indonesia. Pada masa ini hanya sedikit dan bisa dihitung jari gedung-gedung bioskop lama yang berdiri di tahun 60-an dan 70-an yang masih bertahan.Â
Di tahun 1998 adalah awal Industri perfilman Indonesia kembali bangkit dan bergairah, dengan adanya film Mira Lesmana ( Petualangan Sherina) , Rudi Soedjarwo ( Ada Apa dengan Cinta? (AADC)) dan Cinta dalam Sepotong Roti karya Garin NugrohoÂ
Salah satu penguasa bioskop sejak tahun 1987 hingga Juni 2015 adalah Cineplex 21 Group , didirikan oleh Sudwikatmono bekerjasama dengan Benny Suherman dan Harris Lesmana. (2)
Setelah itu mulailah industri film bangkit dan menimbulkan banyak bioskop-bioskop baru di Indonesia.
Gaya hidup masyarakat di Indonesia terhadap bioskop
Presiden Jokowi pernah mengutarakan  (3)
Presiden Jokowi bercerita, pada saat dirinya kecil, ada tiga macam tempat menonton film. "Ada yang elit, ada yang rakyat, dan ada yang misbar (gerimis bubar, layar tancap di ruang terbuka -- Pen). Kalau saya nontonnya di rakyat," kata Jokowi. #