“Jangan jajan melulu! Ayo, sayurnya dihabiskan!”
Ingatkah ketika dulu Ibu menyuruh kamu menghabiskan sayuran di piring? Apakah sampai sekarang kamu masih bermusuhan dengan buah dan sayur? Atau sekarang ada di antara kamu yang telah menjadi Ibu dan setengah mati menyuruh buah hati makan buah dan sayur?
Bila ya, kamu tidak sendirian. Departemen Kesehatan RI mengumumkan pada tahun 2007, hanya satu dari sepuluh orang Indonesia yang mengonsumsi buah dan sayur dalam porsi yang dianjurkan1. Seberapa banyak porsi yang dianjurkan itu? Menurut Departemen Kesehatan RI, kamu sebaiknya melengkapi kecukupan buah sebanyak minimal 3 porsi serta sayur minimal 2 porsi setiap hari2.
Walaupun Indonesia adalah negara agraris, sangat sedikit warganya yang mampu mencukupi kebutuhan buah dan sayur setiap hari. Mengapa?
- Rasa. kamu pasti sepakat kalau buah dan sayur rasanya tidak semeriah rasa biskuit, permen, dan coklat susu. Buah-buahan masih memiliki paduan rasa manis dan asam yang menyegarkan, namun sayuran mentah?
- Kebiasaan. Kalau kamu lebih sering makan kue sedari kecil, penganan apa yang pertama kali terlintas ketika kamu ingin ngemil? Tentunya kue, bukan? Lain halnya bila kita terbiasa makan apel sehari sekali, misalnya. Kebiasaan mencintai buah dan sayur memang perlu dipupuk sejak dini, sehingga ada baiknya kamu mulai mengenalkan buah dan sayur pada keponakan—atau anak, mungkin?—yang masih kecil3.
- Kemudahan Akses. Coba bayangkan, apakah kamu masih malas makan sayur dan buah ketika sepiring anggur segar menanti di atas meja? Kecuali untuk orang yang benar-benar anti makan buah dan sayur, suplai yang teratur dan mudah didapat di suatu rumah pasti membuat penghuninya makan sayur dan buah lebih banyak. Sayangnya, belum banyak rumah-rumah di Indonesia yang menyediakan buah dan sayur secara teratur.
Sayang ya? Padahal konsumsi buah dan sayur setiap hari mampu membuat kamu terhindar dari beberapa penyakit berat lho. Inilah beberapa diantaranya:
- Stroke. Konsumsi buah dan sayur tiga sajian saja perhari memiliki hubungan dengan turunnya risiko stroke hingga 11%. Bagaimana jika kita mengonsumsi sesuai anjuran saji, yakni minimal lima sajian? Risikonya turun lebih besar lagi, yakni 26%4.
- Penyakit Jantung. Konsumsi buah dan sayur juga dapat menjaga jantung kita tetap sehat, lho. Selain karena buah dan sayur mengandung nol kolesterol, vitamin C pada buah dan sayur membantu melawan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh5.
- Kanker Usus Besar. Tak hanya menyumbang vitamin dan mineral pada tubuh, buah dan sayur pun bantu menyehatkan pencernaan, terutama usus besar. Peneliti dari University of Western America menemukan, konsumsi buah dan sayur, terutama sayuran berwarna hijau gelap, berkontribusi pada turunnya angka kemungkinan kanker usus besar6.
See? Ternyata banyak ya keuntungan memakan buah dan sayur secara teratur. Yuk kita lengkapi kebutuhan buah dan sayur kita setiap hari.
Referensi:
- Departemen Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) 2007. Jakarta, Departemen Kesehatan RI.
- Departemen Kesehatan. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk Petugas). Jakarta, Departemen Kesehatan RI.
- LiveStrong. (2011). Why is it Important for Kids to eat Fruit and Vegetables?
- Lancet. (2006). 367: 320–26
- British Journal of Nutrition. (2009). 102: 285–292
- Science Daily. (2011). Fruits and Vegetables Reduce Risks of Specific Types of Colorectal Cancers, Study Finds
Selengkapnya visit www.nutrisari.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H