Sebagai penulis baru, yang masih sedikit jam terbangnya dan tentu saja tujuan akhirnya ingin jadi penulis legendaris yang karyanya dibaca dan dipedomani setiap orang dan setiap saat....hehehehe, pasti berharap adanya perkembangan tulisan selain itu tulisannya bisa dijual, kalau tidak di bayar koran ya dibayar pahala.
Saya hanya melihat sekilas saja ada tulisan di Kompasiana; makan gratis kompasiana. Sebagai penulis amatir tentunya saya tidak membaca secara keseluruhan isi beritanya, yang ada dalam benak saya hanya makan gratisnya. Banyak orang yang merasa bahwa pemberian makan gratis bagi seorang penulis adalah hal yang remeh, tapi bagi saya suatu kehormatan sebagai penulis pemula, apalagi makan gratis itu bukan  kasihan kepada saya tapi suatu bentuk penghargaan karena saya bersedia menulis di Kompasiana.
Setiap hari saya berharap tulisan saya semakin mudah dibaca, ringkas dan berbobot isinya; alur ceritanya semakin jelas, ide dan inspirasinya baru dan menembus waktu, membuat pembacanya tercengang dan mengambil inspirasibaru.....walaupun hasilnya hanya sebuah makan gratis, bukan menjadi hambatan bagi saya.
Setiap saat saya baca ulang tulisan saya, bahasanya yang blepotan apakah menjadi ciri khas saya? ide yang simpang siur apakah bisa dimengerti? Â dan hasil akhirnya apakah ada yang berkomentar dan menilai? semua itu selalu saya tunggu sebagai proses pembelajaran.
Bagi saya makan gratis penulis Kompasiana merupakan bentuk penilaian dan penghargaan bagi penulis seperti saya yang setiap hari sebungkus nasi merupakan perjuangan  dan penuh tantangan dimana harus berbagi dengan bayar warnet dan keperluan lain.
Hidup makan gratis!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H