Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Melukis Warna Sehari: Petualangan Aktivitas dan Keindahan Kota Ambon

8 Desember 2023   20:11 Diperbarui: 8 Desember 2023   20:17 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan indah pohon natal depan gereja Rehoboth Ambon (Dokpri)

Melukis Warna Sehari: Petualangan Aktivitas dan Keindahan di Kota Ambon

Hari dimulai dengan semangat, membuka mata di pagi hari untuk membaca artikel di Kompasiana dan menulis konten untuk platform tersebut. 

Selanjutnya masuk lagi kedalam kegiatan rutin adalah mengajar kelas online sekaligus ujian akhir semester. Suatu momen yang membahagiakan jika melewati satu semseter dengan kemenangan dan sukacita yang tak terpadamkan oleh segala tantangan. 

Setelah membagikan pemikiran, fokus beralih ke sesi konseling pelayanan kepada jemaat yang membutuhkan. suatu aktivitas yang melelahkan di siang hari. 

Pada siang harinya, ada sesuatu yang berubah pada akun kompasiana yaitu salah satu artikel  berjudul; " Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen Sebagai Jendela Keterbukaan"berubah menjadi artikel utama.  

Artikel ini sudah ditayangkan satu minggu lalu dengan lebel biru pilihan saja.  Dan tidak berpikir akan berubah menjadi artikel utama.  Saat menerima kabar gembira melalui teman Billy , Kelelahan benar-benar terbayar lunas . 

Inilah salah satu kejutan disiang hari ini. Kompasiana selalu beri kejutan bagi kompasionernya. Itu juga yang saya alami hari ini.

Sore hari, perjalanan berlanjut ke RSP Leimena Ambon untuk melanjutkan pelayanan doa bagi jemaat yang sakit. Sungguh-sungguh melelahkan, namun semangat tak terpadamkan. 

Saat perjalanan pulang Bersama sepeda motor, tubuhku sudah tak kuat hampir menyerah, rasa kantuk terus mencekam dan sulit menghidari rasa kantuk ini.  

Dalam perjalanan pulang tiba-tiba rasa kantuk hilang saat mata disuguhi keindahan pohon Natal yang memukau di lampu merah. Kesejukan dan keindahan malam kota Ambon semakin terasa ketika melihat pohon Natal berwarna-warni di depan Gereja Rehobot Batu gantung Ambon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun