Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaan

30 November 2023   15:35 Diperbarui: 8 Desember 2023   08:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaa. (Sumber gambar: pexels.com)

Menyingkap Tirai Demokrasi: Radio Parlemen sebagai Jendela Keterbukaan

Kemajuan teknologi dan informasi telah banyak membawa perubahan dalam masyarakat, namun radio tetap jaya. Mengapa? Karena pelayanan siaran radio dapat menjangkau  daerah terpencil sampai keseluruh  penjuru tanah air. 

Ketika saya membaca di Liputan6.com, Jakarta , terpampang sebuah topik manarik: Euforia Adalah Perasaan Gembira yang Berlebihan.  Lantas apa yang menarik perhatian saya tentang topik tersebut?

Ternyata tanpa disadari telah tiba pada anak tangga terakhir yakni  30 November 2023. Satu bulan lagi yaitu tepat  31 Desember 2023 pada pukul 24.00 merupakan malam perpisahan danpergantian tahun 2023 ke- 2024. 

Detik-detika terakhir itulah dihiasi  dengan    bunyi lonceng, terompet, berbagai jenis alat musik,  pembakaran petasan menyambut Tahun Baru 2024. langit yang menutupi jagat raya sesat dihiasi oleh indahnya warna- warni  bunyi petasan dan gumpalan asap yang menghiasi udara. Bau belerang dan sampah-sampah berserakkan dimana -mana.  

Itulah perputaran masa yang tidak akan terulang lagi. Dengan bergantinya tahun, maka tahun 2024 yang dinanti-nantikan sebagai tahun politik pun tela di ambang pintu. Bagi para politikus yang bernasib mujur, perasaan  senang dan senyum manis yang menghiasi raut wajah telah didepan mata. Tetapi bagaimana nasib mereka yang  mangalami kemalangan,  tersingkir dibilik suara pemilu 2024? 

Tangisan, dukacita dan gangguan jiwa menanti mereka. Kasur empuk  di setiap instalasi kesehatan tempat membaringkan tubuh adalah jalan yang pasti yang tidak dapat ditawar tawar.  Itu  realita politik yang tak dapat ditolak.  Disayangkan, ... penyesalan selalu hadir pada detik-detik terakhir.

 Mengingat peristiwa suka-duka seperti itu, terlintas dibenak saya sepotong syair lagu seorang pencipta, menggambarkan rasa syukurnya kepada Tuhan Pencipta,  yang telah membuka tirai kasih dalam hidupnya. Liriknya seperti ini: 

 Kini…… kemana arah Langkah ini…?  Entah dimana...? Bagaimana...? Darimanakah 'kan datang pertolongan....?”

Pada tahun 2024, ketika kita bersiap untuk melangkah ke bilik suara, tidak sekedar sebuah euphoria belaka, tetapi memahami program dan kebijakan setiap kandidat adalah kunci utama membuat pelihan yang tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun