Optimis
ttps://www.pexels.com/photo/silhouette-of-trees-during-golden-hour-219998/
Sesuatu yang perlu kita renungkan dalam menjalani hidup setiap hari. Seharusnya rasa syukur kita semakin bertambah. Ketika bangun di waktu pagi, mendengar kicauan burung yang merdu, apa yang terlintas dalam benakmu? Ketika engkau bangun dengan sehat, kuat, menjalankan aktivitas sehari-harimu, apa yang terlintas dalam benakmu? Ketika tiba momen ulang tahunmu, apa yang terlintas dalam benakmu? Ketika engkau meraih cita-citamu, berhasil dalam studi, meraih karier, kesejahteraan rumah tanggamu terjamin, apa yang terlintas dalam benakmu? Tidak dapat disangkal bahwa tantangan dan kesulitan selalu ada setiap hari, namun makan, minum, dan pakai masih terus berjalan. Apa yang terlintas dalam benakmu?Sesungguhnya banyak peristiwa ajaib yang telah kita alami, tetapi sangat disayangkan bahwa terkadang kehilangan rasa syukur dan merasa tidak puas lebih mendominasi hati, seolah kita melupakan semua kebaikan yang telah kita terima setiap hari. Malahan, menjalani hidup dengan rasa takut, khawatir, putus asa, dan kehilangan harapan membuat hidup terasa hampa dan pesimis, seakan kita adalah orang yang hidupnya lebih sulit dari semua orang.
Ada satu pelajaran yang dapat saya petik dari orang yang dianggap gila. Apa kelebihannya? Ketika ada pandemi COVID-19, apakah dia menggunakan masker? Ketika teriknya matahari di siang hari, apakah ia membawa payung? Ketika ia terbaring tidur di emperan toko dan berjalan-jalan, apakah ia mengeluh? Terkesan tidak ada masalah, hanya penampilan lahiriahnya yang membedakan dengan manusia pada umumnya.
Sebuah lirik lagu yang saya kutip menyatakan, “Selama matahari masih bersinar dan nafas hidup masih berhembus, tandanya Tuhan ada di sisi mu… Semoga bermanfaat.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H