mangga adalah hal yang umum dikenal oleh semua orang karena mangga dapat ditemukan di mana-mana. Mangga bisa dibudidayakan atau tumbuh secara alami, memenuhi kebutuhan pribadi atau dijual di pasaran.Â
BuahEkstrak biji mangga telah terbukti meningkatkan toleransi glukosa dan profil lipid, sambil mengurangi risiko obesitas (liputan6.com). Buah mangga dapat dikonsumsi dalam berbagai cara, mulai dari rujak untuk buah yang masih muda, jus untuk yang sudah matang, potongan untuk dimakan, hingga mangga jenis tertentu yang lebih enak diisap (isinya ditarik dengan mulut).
Seorang reporter dari liputan6, Billy Adytya Kurniawan, mengungkapkan manfaat biji mangga yang jarang diketahui, antara lain: mengontrol diabetes, menurunkan peradangan, mengurangi risiko diare, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan kulit, menjaga kesehatan rambut, mencegah kanker, menurunkan kolesterol, dan menurunkan risiko penyakit cacing hati.Â
Namun, dari kesembilan manfaat tersebut, tidak ditemukan informasi spesifik tentang bagaimana biji mangga diolah untuk memberikan manfaat kepada individu.
Pulau Moa, salah satu pulau terpencil di Provinsi Maluku yang sekarang menjadi Kabupaten Maluku Barat Daya, menghadapi kondisi yang gersang, menyebabkan masyarakat harus bercocok tanam secara berpindah-pindah.Â
Musim hujan biasanya berlangsung dari Desember hingga Mei, sedangkan musim kemarau dari Juni hingga November. Musim kemarau yang panjang menjadi penyebab kelaparan di masyarakat.Â
Dalam mengatasi kelaparan yang berkepanjangan, masyarakat di Dusun Poliwu mengonsumsi biji mangga sebagai pangan alternatif, bukan untuk kesehatan, tetapi hanya sebagai cara untuk mengisi perut.
Bagaimana biji mangga diolah menjadi makanan bagi masyarakat? Proses pengolahan biji mangga sebagai berikut:
1. Biji mangga dikumpulkan dan dijemur hingga kering. Setelah itu, kulit biji mangga dikupas dan isi bagian dalamnya dipisahkan. Biji mangga diiris tipis sekitar ½ cm dan dijemur kembali hingga benar-benar kering.
2. Biji mangga yang telah kering dimasukkan ke dalam karung atau anyaman daun koli, ditutup rapat, dan direndam dalam air laut selama 3 hari. Perubahan warna air laut menandakan bahwa biji mangga siap diangkat, kemudian dicuci dengan air tawar dan dijemur lagi hingga benar-benar kering.
Setelah biji mangga hasil rendaman kering, masyarakat bisa mengonsumsinya dengan kelapa. Biji mangga dimasak sebagai hidangan keluarga, dicampur dengan daun papaya, buah singkong (kasbi), yang telah dikeringkan. Bagi masyarakat Dusun Poliwu, biji mangga dianggap sebagai makanan mewah untuk mempertahankan hidup di musim kelaparan. semoga bermanfaat.