Mohon tunggu...
Yunan Syahpora
Yunan Syahpora Mohon Tunggu... -

belajar mengungkapkan pengalaman hidup dengan menulis semoga semuanya menjadi berarti melalui tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fenomena Musibah Kecelakaan di Jalan Raya

10 Februari 2012   21:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Agaknya kecelakaan maut di Tugu tani awal tahun 2012 ini, bukanlah akhir dari sebuah kecelakaan maut di jalan raya yang merenggut banyak nyawa. Mencermati dari berbagai liputan media massa sebelum tahun 2012 ini, musibah beruntun yang merenggut banyak nyawa dalam sebuah kecelakaan pada sepanjang tahun 2011 diwarnai dengan berbagai kecelakaan laut dan udara..dari tenggelamnya kapal diberbagai daerah dengan memakan korban yang tidak sedikit, juga jatuhnya, (termasuk yang tergelincir) pesawat komersial maupun pesawat non komersial seolah terjadi secara beruntun atau bergilir jika kita menyimak dengan secara seksama. Merilis database KNKT mengenai kecelakaan di laut sepanjang tahun 2007 hingga 29 desember 2011 telah memakan korban yang meninggal maupun hilang sebanyak 658 jiwa, sementara yang luka-luka sebanyak 586 orang..(sumberhttp://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_maritime/Laut/Publications/Media%20Release%20Laut%202011.pdf). Begitupun dengan kecelakaan yang melibatkan transportasi udara yang memakan korban meninggal sebanyak 247 dan 75 korban yang luka-luka sepanjang tahun 2007 hingga 2011. Fakta kecelakaan dari musibah yang diperkirakan sebabnya adalah human factor sebesar 41%, dan faktor teknis 59% yang berhubungan dengan musibah kecelakaan laut. Sementara kecelakaan yang berdimensi pada transportasi udara, mengindikasikan human factor sebagai perkiraan penyebab kecelakaan sebesar 52%, faktor teknik 42% dan lingkungan/cuaca sebesar 6%. Dalam memasuki awal tahun 2012 kecelakaan (Xenia) maut yang terjadi di Tugu Tani seolah menjadi “pembuka” musibah yang terjadi di jalan raya, meskipun akhir 2011 beberapa kejadian tabrakan maut yang diantaranya terjadi di Mojokerto yang menimpa bus sumber kencono dan angkutan travel , termasuk beberapa angkutan kotayang tergelincir masuk jurang. Insiden serupa juga terjadi di beberapa daerah seolah membuntuti kecelakaan maut di tugu tani, tabrakan beruntun di Tol Jagorawi, dan remaja Makasar dengan Honda Jazz –nya yang memakan 15 korban jiwa. Memiriskan hati tabrakan maut dan juga beruntun beberapa jam yang lalu baru saja terjadi di Cisarua Bogor dengan melibatkan dua bus dan 12 kendaraan lainnya serta tiga sepeda motor. Totalnya 17 kendaraan terlibat pada kecelakaan maut yang merenggut 14 nyawa dan 40 luka-luka. Selain turut berduka dan prihatin lagi-lagi pertanyaan klise secara beruntunpun akan dikemukakan “salah siapa? Dan Penyebabnya apa?”. Jika dijawab secara olah TKP tentu faktor teknis yang akan mengemuka semisal rem blong atau faktor manusia dan faktor-faktor lainnya. Namun jika secara urut-mengurut (beruntun pula) mengurai penyebab awal sebuah kecelakaan tentu banyak faktor yang berperan didalamnya. Akhirnya mencermati berbagai pemberitaan mengenai musibah dan kecelakaan di jalan raya, seolah-olah Malaikat maut sementara bertebaran di jalan raya, ia “mengendap-ngendap” sambil menanti datangnya perintah dari Sang Kuasa. Bisa jadi tumbangnya pohon yang memang akhir-akhir ini juga menjadi salah satu penyebab jatuhnya korban meninggal di jalan raya. Termasuk “mengintip” lalu lalangnya metro mini yang cukup membuat kita geram dengan beberapa kasus perkosaan yang terjadi secara beruntun dengan jangka waktu yang lumayan berdekatan....dan itu semua akhir-akhir ini lebih kerap terjadi di Jalan raya.....Naudzubillahimindzalik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun