Kandidat perlu menyiapkan tim respons cepat untuk menangani isu atau krisis yang mungkin muncul di media sosial. Pengelolaan isu yang tepat dan penanganan cepat terhadap misinformasi atau kritik dapat menjaga citra dan reputasi kandidat tetap baik di mata publik.
Pilkada Kaltim 2024 menjadi "perang" yang intens di media sosial. Para kandidat bersaing ketat dalam menarik perhatian pemilih melalui pesan yang kuat dan strategi mobilisasi yang terarah. Sebagaimana kasus Prabowo-Gibran, media sosial akan memainkan peran penting dalam menentukan siapa yang akan meraih kemenangan di Pilkada Kaltim. Tentunya dengan kampanye media sosial yang strategis dan efisien, para kandidat di Pilkada Kaltim diharapkan mampu memanfaatkan platform ini untuk mendekati dan meyakinkan para pemilih agar mendukung mereka di hari pemilihan.
Menurut kalian, siapa Paslon Gubernur Kaltim yang paling aktif di media sosial?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H