Mohon tunggu...
NUSANTARA KITA
NUSANTARA KITA Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Ilmu Bermanfaat

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merawat Cinta Bangsa melalui Lomba Agustus-an

18 Agustus 2023   08:40 Diperbarui: 18 Agustus 2023   08:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap bulan Agustus kita teringat masa kecil saat perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.  Tidak hanya upacara bendera, gerak jalan, atau karnaval, namun juga terdapat berbagai lomba antar warga masyarakat yang menarik. Ada banyak hal yang berkesan dari berbagai lomba yang dilaksanakan di lingkungan kita. Tarik tambang, panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan jarum ke dalam botol, dan berbagai jenis lomba lain.

Mungkin diantara kita bertanya tanya sejak kapan lomba agustusan diadakan? Lantas apa maknanya?  Menurut sejarawan dan budayawan JJ Rizal lomba agustusan mulai muncul pada tahun 1950-an. Lomba agustusan adalah hasil kreasi dan kreatifitas bangsa Indonesia yang saat itu dilakukan dengan semangat memperingati hari kemerdekaan melalui kegiatan yang menyenangkan. Hingga saat ini berkembang menyesuaikan perkembangan zaman. Namun nafas penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan tetap menjadi tujuan utama serta dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Ada beberapa makna yang terkandung dari masing-masing jenis perlombaan :

Lomba balap karung , Saat masa penjajahan rakyat masih menggunakan pakaian sehari-hari berbahan karung. Sehingga perlombaan saat itu menyesuaikan situasi kondisi masyarakat yang ada. Coba anda bayangkan betapa gatalnya saat menggunakan karung sebagai celana atau baju kita, apalagi saat kita berkeringat. Lomba balap karung membangun semangat meraih cita-cita meski dengan berbagai kesulitan dan tantangan.

Lomba makan kerupuk, pada saat awal kemerdekaan situasi ekonomi masyarakat masih sulit. Kerupuk menjadi salah satu jenis makanan yang akrab dalam keseharian masyarakat alias makan apa adanya. Bahkan menjadi hidangan lauk pauk menemani nasi sebagai makanan pokok. Lomba ini bermakna menggantungkan harapan (kerupuk) dan berusaha keras meraihnya walau dengan tangan terbelenggu.

Lomba tarik tambang, bermakna membangun kekuatan bersama dalam satu tali persaudaraan persatuan bangsa untuk kemajuan. Tidak hanya mengandalkan kekuatan pribadi peserta, namun lebih pada satu irama kerjasama dan memanfaatkan momentum untuk menarik tali secara serentak demi keberhasilan perjuangan.

Lomba panjat pinang, menggambarkan banyaknya kendala dan tantangan yang dihadapi saat memanjat mimpi agar menjadi kenyataan. Kerjasama, semangat pantang menyerah, kreatifitas dibutuhkan dalam lomba ini. Posisi masing-masing peserta bagian bawah hingga atas menjadi satu hal yang menentukan. Dengan kerelaan dan pengorbanan peserta paling bawah menopang rekan satu tim agar naik dan meraih hadiah kemenangan. Semangat pengorbanan, strategi susunan pemain, kerjasama dan kerja keras adalah makna yang dapat diambil dari lomba panjat pinang.

Lomba balap Bakiak, Zaman dulu bakiak dikenal sebagai sandal di pesantren atau dipergunakan untuk berwudhlu. Dalam lomba ini bakiak panjang digunakan oleh beberapa orang sekaligus. Makna lomba bakiak adalah kebersamaan dalam satu irama langkah kaki kanan dan kiri. Tentu membutuhkan satu komando yang dapat menyamakan gerak saat melangkah maju dengan tetap menjaga keseimbangan tim. Saling menjaga satu sama lain dan lebih mengutamakan kepentingan bersama adalah kunci kemenangan.       

Sisi lain dari berbagai lomba agustusan yang dilaksanakan oleh warga adalah membangun relasi sosial yang lebih kuat sesama anak bangsa. Lomba agustusan turun temurun diwariskan sebagai salah satu kreatifitas bangsa dalam tradisi menjaga perdamaian persatuan NKRI. Berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, suku, agama warga tidak menjadi hambatan. Justru keanekaragaman dan perbedaan inilah yang menjadi rahmat bagi rakyat Indonesia. Saling berkomunikasi, menjalin silaturahmi dan kepedulian sosial akan terbentuk dengan sendirinya melalui lomba agustusan. Antusiasme dan semangat patriotisme ditanamkan sejak dini. Anak-anak dilibatkan dalam berbagai aktifitas perayaan agustusan. Warga rela mengeluarkan budget untuk iuran dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Banyak hal yang dapat dilakukan dalam membangun rasa cinta tanah air dan bangsa. Lomba agustusan yang sederhana, menarik, menghibur syarat makna adalah salah satu wujud betapa bangsa kita adalah bangsa yang cerdas. Banhgsa ini memiliki potensi yang luar biasa besar untuk menjadi bangsa maju pemimpin dunia. 

I Love Indonesia. MERDEKA .....   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun