Annadhofatu minal iman.
Anda pasti sudah sangat familiar dengan hadits di atas. Singkat namun sangat penting dan penuh makna dalam kehidupan manusia. Jika diartikan, hadits tersebut maksudnya adalah kebersihan merupakan sebagian dari iman. Yaps, orang yang beriman dan percaya pada Tuhan, pasti akan menjaga dan merawat kebersihan lingkungannya.
Hadits itu pula yang menjadi landasan bagi para santri Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Tempat tinggal berupa asrama dengan ratusan penghuni pasti akan mengancam kesehatan para santri. Oleh karena itu, para santri sadar akan pentingnya kebersihan dan membuat jadwal kebersihan lingkungan. Dalam hal ini, yang menjadi sorotan utama adalah kebersihan toilet.
Di pesantren Luhur, air untuk kebutuhan sehari-hari dipasok dari PDAM. Namun karena banyaknya santri, kebutuhan air pun bertambah. Oleh karena itu, kebutuhan air ditambah dengan pasokan air dari sumur bor. Sayangnya, air dari sumur bor sangat memprihatinkan. Airnya berwarna kecoklatan dengan endapan seperti tanah liat dan berbau karat. Hal ini mungkin dikarenakan lokasi sumur yang dekat dengan sungai. Apalagi sungai sudah mulai tercemar karena warga yang sering membuang sampah di dalamnya. Air dari sumur bor ini membuat bak mandi dan kamar mandi kerap kotor dan berlumut.
Untuk menangani hal ini, ada tim peneliti dari kalangan santri yang mencoba membuat alat yang bisa membuat air menjadi jernih dan tak berbau. Alat yang dibuat berupa tiga pipa yang menyaring air. Tabung pertama berisi kerikil kecil yang berfungsi untuk menyaring endapan. Tabung kedua berisi pasir berfungsi untuk menjernihkan air. Sedangkan tabung ketiga berfungsi untuk menghilangkan bau karat dengan menggunakan karbon.
Penggunaan alat ini mampu menyediakan air bersih untuk santri. Sayangnya, pengembangan alat ini belum optimal dan masih membutuhkan biaya tambahan untuk penyempurnaan alat. Walaupun begitu, dengan air yang bersih santri bisa lebih mudah menjaga kebersihan toilet.
Kebersihan toilet menjadi tanggung jawab semua santri. Ada jadwal yang disebut ro’an untuk membersihkan toilet secara bergiliran. Bak mandi dikuras dan dindingnya dibersihkan menggunakan larutan HCl agar bersih dari lumur dan bakteri. Tidak boleh ada yang membuang sampah sembarangan. Semua sampah kemasan sabun, sampo dan lain-lain harus di buang di tempat sampah yang telah disediakan. Begitulah cara santri pesantren Luhur untuk mewujudakan kehidupan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H