Mohon tunggu...
Nusaibah Nur Furqani Z.A
Nusaibah Nur Furqani Z.A Mohon Tunggu... -

Kejujuran paling utama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Manusia Berevolusi ? (Intip Kacamata Antropologi)

7 Juni 2014   07:40 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:53 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Garis Keturunan Hominid

Manusia adalah primat. Kerabat kita yang terdekat adalah kera besar,simpanse,dan gorilla, yang memiliki susunan kimia jasmani yang benar-benar identik dengan manusia. Walaupun para pakar biologi sudah tahu lebih dari seabad bahwa manusia adalah bagian dari jaringan alam, hasil evolusi yang bermula dari nenek moyang primat, urutan dan skala waktu proses evolusi hanya dapat diperkirakan dari beberapa tulang fosil dan gigi, yang tersebar luas dalam ruang dan waktu sampai 25 tahun belakangan. Fakta mengenai urutan evolusi setempat, dan pemahaman baru tentang urutan proses perkembangan manusia. Walaupun buktinya sangat banyak, dibandingkan dengan tiadanya bukti dalam tahun 1950-an, perbedaan pendapat masih tetap menggelora, dan penemuan baru, tahun demi tahun mengubah gambaran tersebut, yang kadang-kadang dramatis.

Hominid dan kera besar: garis keturunan

Keturunan hominid relative belum lama berpisah dari garis keturunan kera besar Afrika (simpanse dan gorilla). Biokimia dengan jelas menunjukkan bahwa kera afrika dan manusia berasal kerabat yang sama dan berdekatan di antara berbagai primat (kerabat yang meliputi kera, kera besar, dan prosimian seperti lemur dan tersier). Kita dank era besar afrika mempunyai nenek moyang yang sama yang merupakan hasil evolusi kera besar pada zaman myosin, di daerah hutan tropis yang pada waktu itu masih sangat lebat. Kemungkinan besar sebagai nenek moyang manusia (dan mungkin juga nenek moyang simpanse dan gorilla), pada akhir myosin awal pliosin (15 sampai 10 juta tahun yang silam) adalah kera besar yang digolongkan sebagai rama pithecus (simon 1977).

Australopithecine

Hominid mulai dieknal berdasarkan beberapa penemuan fosil yang tidak lengkap, di perkirakan berasal dari kurun waktu 5,5 sampai 4 juta tahun yang lalu, dan berdasarkan penemuan yang agak banyak dalam kurun waktu 4 sampai 3 juta tahun yang lalu. Australopithecine yang tersohor itu, yang dikenal melalui berbagai penemuanluar biasa dari keluarga leaky di olvudai George. Ciri-ciri fisiknya yang khas yaitu, Bentuk-bentuk ini mewakili kelompok paling primitive data fosil. Walaupun jelas hominid (pada gigi, rahang, tengkorak, dan susunan badannya) bentuk-bentuk ini memberikan petunjuk tentang nenek moyang Miocene yang belum banyak diketahui (johanson dan white 1979:325)

Homo Erectus

Jenis ini, homo erectus, punya tubuh yang secara anatomi hampir tidak bisa dibedakan dari homo sapiens modern-walaupun tulang dan ototnya besar dan kuat. Dari bagian leher ke atas, homo erectus walaupun jelas tergolong manusia, menunjukkan tanda-tanda yang dimiliki nenek moyang hominid: dahi pendek dan miring, alis lebat dan tebal: rahang dan gigi yang besar. Homo erectus berevolusi secara berangsur-angsur kea rah homo sapiens dalam bentuk tengkorak dan ukuran otak yang semakin besar, yang bergerak mendekati ukuran otak manusia modern.

Manusia neanderthal

Homo sapiens muncul secara jelas dengan hadirnya manusia Neanderthal, sekitar 100.000 tahun yang lalu. Manusia Neanderthal ini adalah manusia purba “penghuni gua” yang masih biadab sebagaimana dilkiskan karikatur popular. Akan tetapi, penggambaran fisik seperti ini menyesatkan dan berbau seksis. Sebagai homo sapiens awal yang tersebar luas, manusia Neanderthal ditandai oleh otak besar, seukuran otak manusia modern; tetapi rahangnya masih besar, wajahnya menjorok kedepan, keningnya tebal, dan dahinya landai.

Munculnya populasi manusia modern

Antara 40.000-30.000 tahun yang lalu bukti-bukti tampak di daerah-daerah yang terpencar luas seperti eropa, Kalimantan, dan australia tentang kehadiran manusia yang benar-benar modern. Pertanyaan yang sering terlontar, apakah evolusi penuh kesanggupan berbahasa kemajuan teknologi-kultural merupakan factor-faktor penentu?

Apapun yang mendoronf terjadinya evolusi, manusia modern telah mencapai dangkalan sahul Australia dan irian-setidaknya 30.000 tahun mungkin 40.000 tahun yang lalu. Berdasarkan pola tekanan selektif ini mungkin desain manusia Neanderthal merupakan cetak biru desain manusia modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun