Mohon tunggu...
Siti Nursaibah
Siti Nursaibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengalir

Bersuara Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kini

20 Januari 2024   19:21 Diperbarui: 20 Januari 2024   22:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindang pohon Beringin jadi teduh
Saat sepotong jalan dibalur hangus oleh sang Surya
Saat penjual menjajakan barangnya dengan setengah dari harga
Saat debu berlarian kesana-kemari bermesraan di pori-pori kuli bangunan
Saat aku juga menunggu jemputan
Seabad sudah tubuhmu mentereng
Bernyanyi riang rantingmu diterpa segala rasa cuaca
Kini, kau mulai melayu
Teduhmu bersulam tandus hingga kekulit akar
Teduhmu tidak lagi membuatku menunggu sebuah kabar
Sebab kasihku sudah berguguran bersamaan gugurnya daunmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun