Pastor..,kapan kami kuliah tatap muka. Pastor..,apakah semester depan kita masih daring ya?pastor apakah kami sudah diperbolehkan masuk kampus ya?
Inilah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh para mahasiswa kepada saya.Â
Memang sejak tahun lalu kampus dimana saya mengabdi, untuk sementara waktu tidak menyelenggarakan perkuliahan luring atau tatap muka sebagaimana biasanyaa melainkan dengan sistem daring.Â
Saya membaca pesan dan maksud dibalik pertanyaan-pertanyaan ini adalah sebuah ungkapan kerinduan para mahasiswa untuk kembali mengikuti perkuliahan sebagaimana biasanya yakni dengan sistem luring.
Memang diakui bahwa Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia tetapi juga turut mengguncang bidang pendidikan di Indonesia.Â
Sistem pembelajaran yang sebelumnya terbiasa dengan luring, tatap muka, tetapi digantikan dengan daring, dimana antara guru dan murid dipertemukan melalui jaringan. Mereka bertemu di depan layar; layar android, layar laptop, layar komputer. Inilah Pendidikan Tatap Layar (PTL) yang saya maksudkan.
Dalam tulisan pendek ini, saya hendak meneropong secara sederhana, tentu tanpa riset yang memadai tentang PTM dan PTL dalam konteks capaian nilai hidup dan nilai akademik yang sesungguhnya harus diakses oleh peserta didik dalam dunia pendidikan.Â
Tentu selain kurikulum, sistem pembelajaran juga sangat menentukan apakah kedua niai tersebut dapat tercapai atau tidak.
Antara Nilai Hidup Vs Nilai Akademik: Mana yang Prioritas?Â
Hemat saya, baik nilai akademik maupun nilai 'hidup' adalah sama pentingnya untuk peserta didik. Keduanya adalah bekal penting untuk peserta didik agar bisa hidup dan berkembang sebagai manusia.Â
Tetapi menjadi pertanyaan bagaimana cara agar kedua nilai itu bisa diakses dengan mudah oleh peserta didik? Hemat saya, sistem Pembelajaran tatap layar berpotensi menyulitkan peserta didik untk mengkases nilai hidup dari pendidikan.