Mohon tunggu...
Nurzahwa Kisha
Nurzahwa Kisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 2 yang sedang mengerjakan tugas akhir semester.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Limbah Menjadi Solusi: Bagaimana Nanopartikel Silika Mengolah Limbah dari Geothermal Plant

17 Desember 2023   22:21 Diperbarui: 18 Desember 2023   01:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahendong Geothermal Power Plant, Manado, Indonesia. Photo: Asian Development Bank, Creative Commons BY-NC-ND 2.0

Pembangunan dan pengoperasian pembangkit panas bumi dapat berdampak pada Sustainable Development Goals (SDGs) Poin 6: Air Bersih dan Sanitasi. Poin 6 dari SDGs bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Air dan sanitasi sangat penting untuk kesehatan manusia dan planet ini. Poin 6 tidak hanya membahas isu-isu yang berkaitan dengan air minum, sanitasi, dan kebersihan (WASH), tetapi juga kualitas dan keberlanjutan sumber daya air di seluruh dunia.                                                                                                     

Pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat berdampak pada kualitas dan ketersediaan sumber daya air, tergantung pada teknologi dan metode yang digunakan. Misalnya, jika air yang digunakan dalam proses panas bumi berasal dari sumber air bersih, hal ini dapat berdampak pada ketersediaan air bersih di daerah tersebut. Selain itu, jika air yang digunakan dalam proses ini tidak dikelola dengan baik setelah digunakan, hal ini dapat berdampak pada kualitas air.

Geothermal plants dan nanopartikel silika memiliki hubungan yang menarik dan saling menguntungkan. Lumpur geotermal yang dihasilkan oleh geothermal plants memiliki kandungan silika yang tinggi. Kandungan silika ini berpotensi menjadi bahan baku dalam sintesis nanopartikel silika. Nanopartikel silika ini kemudian dapat dimodifikasi secara kimia dan fisika untuk berbagai kegunaan.                                                                               

Salah satu kegunaan menarik dari nanopartikel silika adalah sebagai adsorben untuk menyerap polutan organik seperti nitrat dan polutan anorganik seperti logam berat dan zat warna. Dengan demikian, nanopartikel silika dapat membantu mengurangi berbagai jenis limbah, baik organik maupun anorganik, dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Ini adalah contoh sempurna dari bagaimana limbah dari satu proses (geothermal plants) dapat digunakan untuk menghasilkan solusi untuk masalah lain (pencemaran limbah).

Geothermal plants dan nanopartikel silika berdansa dalam simfoni lingkungan yang harmonis. Di mana geothermal plants menghasilkan energi yang bersih dan berkelanjutan, mereka juga menghasilkan air limbah. Namun, tak perlu khawatir, karena di sinilah nanopartikel silika berperan. Sebagai material yang canggih, nanopartikel silika mampu mengolah air limbah ini, menjadikannya lebih aman bagi lingkungan. Dengan demikian, hubungan antara geothermal plants dan nanopartikel silika menciptakan siklus yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, memastikan bahwa kita dapat memanfaatkan energi bumi tanpa merusaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun