Mohon tunggu...
NURYATI
NURYATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis dan Bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Menggunakan Metode Bercerita pada Anak Usia 4-5 Tahun

18 November 2022   19:22 Diperbarui: 18 November 2022   20:47 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK DENGAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI IV TANJUNGKALANG KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 1 butir 14 pendidikan anak usia dini (PAUD ) diartikan sebagai : Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Perkembangan Bahasa merupakan salah satu dari enam  perkembangan yang yang harus di kuasai anak oleh anak karena aspek Bahasa sangat laah penting karena dalam aspek perkembangan Bahasa mempunyai beberapa tahapan yang harus di lalui oleh anak usia dini .Pengertian perkembangan Bahasa anak sendiri adalah kemampuan yang digunakan anak untuk berkomunikasi, baik berupa tulisan, ucapan, kode tubuh, dan bahasa isyarat. Dalam perkembangannya, bahasa diawali dari bunyi dan gerak tubuh, kemudian kata dan kalimat.

Saat belajar bahasa, anak mulai mengenal suara dari huruf, kata, dan kalimat terlebih dahulu. Setelahnya, barulah mereka belajar mengucapkan kata, dan pada akhirnya, belajar membuat kalimat.

Dalam perkembangan Bahasa ada beberapa tahapan menurut usia anak yaitu sebagai berikut

  • Tahap perkembangan Bahasa  anak baru lahir

Perkembangan bahasa anak saat baru lahir ditandai dengan kemampuan untuk mengenali ritme, nada, dan kecepatan dari suara orang-orang di sekitarnyaa

  • Tahapan perkembangan Bahasa anak Usia 3-12 bulan

Pada tahap ini orang di sekitar anak sudah dapat mendengar suara tertawa dan ocehan tanpa makna (babbling) yang dilontarkan anak. Selain bersuara, anak juga dapat berkomunikasi dengan gerakan, misalnya menggoyangkan tangan.Perlahan-lahan, anak mulai bisa mengucapkan kata pertamanya. Kata pertama ini biasanya mulai terdengar saat mereka berusia 12 bulan.

  • Tahapan perkembangan anak Usia 12-18 bulan

Pada tahap ini Anak lebih sering mengucapkan kata-kata dengan makna tertentu Sebelumnya, perkembangan bahasa anak usia dini lebih dominan pada pelafalan suara. Namun, di kelompok usia ini, anak umumnya lebih sering mengucapkan kata-kata dengan makna tertentu. Contoh perkembangan bahasa anak di usia ini adalah mengucapkan kata 'dada'  dan pengerakan tangannya yang merujuk pada ayahnya.Seiring berjalannya waktu, bayi akan memperbanyak kosakatanya dan dapat mengerti apa yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka bahkan sudah bisa mengikuti instruksi sederhana yang diberikan orangtuanya.

  • Tahapan perkembangan anak Usia 18 bulan - 2 tahun

Pada tahap ini perkembangan bahasa anak semakin meningkat dengan bertambahnya kosakata yang dipelajari. Anak mulai bisa menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat kecil. Orangtua dan anak pun mulai bisa saling mengerti apa yang diucapkan terhadap satu sama lainnya.

  • Tahapan perkembangan bahasa anak Usia 2-3 tahun

Pada tahap  ini perkembagan Bahasa  ditandai dengan semakin panjang dan kompleks kalimat yang diucapkan anak. Mereka terkadang bisa berbicara sambil bermain.Anak mulai mampu berbicara dengan benar, bahkan orang yang baru ditemuinya sudah bisa memahami ucapan si kecil.

  • Tahapan perkembangan Bahasa anak  Usia 3-5 tahun

Pada tahap perkembangan di usia ini anak umumnya lebih sering bertanya seputar hal-hal kompleks yang abstrak.Anak akan menjadi penasaran dengan berbagai topik dan hal di sekitarnya. Mereka juga mulai mampu memahami aturan pembuatan bahasa yang mendasar dan mencoba membentuk kalimat-kalimat yang lebih sulit.

  • Tahapan perkembangan Bahasa anak Usia 5-8 tahun

Pada tahap Perkembangan bahasa anak di usia ini anak sudah  menjelang masuk sekolah diperlihatkan melalui pemahaman anak mengenai bahasa. Mereka menjadi lebih pandai dalam bercerita dan mampu membuat berbagai macam kalimat.dan mampu mengerti makna Bahasa yang di dengarnya Saat berusia delapan tahun, anak umumnya bisa berbicara layaknya orang dewasa.

Selain tahap tahapan perkembangan berdasarkan usia juga terdapat Aspek-aspek perkembangan bahasa anak terdiri dari:

  • Kosakata

Kosakata merupakan salah satu aspek perkembangan bahasa anak usia dini yang pertama kali mereka perhatikan. Setiap ucapan yang dikeluarkan orang lain akan membuat anak merasa tertarik dan mengingat setiap kosakata tersebut. Sehingga pada pertumbuhan usianya, kosakata yang dimiliki akan semakin banyak dan berkembang dengan cepat.

  •  Sintaksis (tata bahasa)

Tata Bahasa dilakukan anak dari adaptasi apa yang didengar dari lingkungan sekitarnya. Bahkan mereka akan lebih mudah mengatakan banyak hal yang sering diucapkan apa yang orang tua kataan. Sayangnya, anak masih belum memahami apakah tata Bahasa yang digunakan benar atau salah. Sehingga mereka hanya mendengar dan mengulangnya secara terus-menerus.

  •  Semantik

Semantik merupakan penggunaan kata yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pada aspek perkembangan bahasa anak usia dini, semantik sering dilakukan untuk menunjukkan apa yang diinginkan oleh mereka. Seperti dengan kata maupun gerakan. Bahkan pada aspek semantik bisa termasuk penolakan yang diberikan oleh anak

  • Fonem

Fonem adalah aspek perkembangan Bahasa yang dilakukan dengan suatu bunyi dan dapat merangkai kata tersebut. Misal ucapan p a pa  dan anak bisa mengucapkan menjadi kata papa dengan lugas. Pada fenom kata yang dikeluarkan mengandung arti dan tujuan.

Dari hasil pemaparan di atas bahwa seorang anak usia dini mempunyai beberapa tahapan yang harus di lalui berdasarkan usia nya kita tidak dapat memaksa anak untuk berkembang secara instan tanpa melalui berbagai proses terlebih dahulu tapi jika pada tahapan tertentu anak belum mengalami tahapan yang seharusnya anak alami maka sebagai pendidik atau pun orang tua kita wajib untuk memeriksakan kepada ahlinya.

Pada tahap perkembangan anak usia dini  yang menginjak Pendidikan taman kanak -kanak usia 4 sampai 6 tahun harus mengusai tahapan perkembangan memahami Bahasa dan dapat mengungkapkan Bahasa dan juga menguasai aspek aspek perkembangan Bahasa.Dalam Pendidikan anak usia dini yang di selenggaran di Pendidikan Taman kanak kanak dalam penyampaian materi untuk mengembangkan kemampuan anak dalam aspek Bahasa harus menggunakan metode metode yang tepat ,dalam pembelajaran di taman kanak -kanak terdapat beberapa metode salah satu nya adalah metode bercerita ,sebelum kita membahas lebih dalam mengenai metode bercerita kita akan bahas terlebih dahulu mengenai metode. Metode merupakan suatu cara atau proses sistematis yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan, atau bagaimana cara untuk melakukan/ membuat sesuatu. Menurut para ahli metode adalah sebagai berikut :

  • Menurut KBBI, pengertian metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
  • Menurut Rosady Ruslan (2008), pengertian metode adalah kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan cara kerja dalam memahami suatu objek penelitian dalam upaya menemukan jawaban secara ilmiah dan keabsahannya dari sesuatu yang diteliti.
  • Purwadarminta dalam menjelaskan bahwa, metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-biak untuk mencapai suatu maksud
  • Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer pengertian metode adalah cara kerja yang sistematis untuk mempermudah sesuatu kegiatan dalam mencapai maksudnya
  • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, susunan W.J.S. Poerwadarminta, bahwa "metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud"

Sedangkan metode bercerita metode bercerita adalah salah satu pemberian pengalaman belajar melalui cerita yang dapat menarik perhatian pendengar dan disukai karena membuat seseorang bisa mengingat kejadiankejadian dalam sebuah kisah dengan cepat. Menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

  • Menurut Cendekia (2013:8) metode bercerita adalah metode yang sangat baik dan disukai oleh jiwa manusia karena memiliki pengaruh yang menakjubkan untuk dapat menarik perhatian pendengar dan membuat seseorang bisa mengingat kejadian-kejadian dalam sebuah kisah dengan cepat.
  • Menurut Moeslichatoen (2004:157) bahwa metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang digunakan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak terlepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK.

Metode bercerita memiliki  beberapa tujuan yang diharapkan dalam penyajian metode bercerita ini. Menurut Majid (2005:81) tujuan dalam kegiatan bercerita adalah:

  • Menghibur para siswanya untuk menikmati sajian cerita yang dikemas dengan ide yang menarik, pengimajinasian yang luas, dan penyajian yang memukau
  • Menambah wawasan dan pengetahuan umum bagi para siswa
  • Memakai gaya bahasa penyampaian yang indah sekaligus menambah perbendaharaan kosakata
  • Menumbuhkembangkan daya khayal yang tinggi
  • Membersihkan akhlak
  • Mengasah cita (rasa)

Dari paparan penjelasan di atas untuk meningkatkan kemampuan Bahasa anak usia dini terutama usia 4-5 tahun dapat menerapkan metode bercerita karena metode ini sangat efesian karena memiliki beberapa tujuan dan juga manfaat ,apa lagi metode bercerita ini di bantu dengan menggunakan teknologi semisal di kemas menjadi video cerita atau pun power point dan di tampilkan menggunakan layer sehingga membuat anak lebih tertarik dan terhibur tentunya metode bercerita juga mengasikan apa lagi menggunakan alat peraga yang dapat membantu menggaambarkan karakter yang ada di cerita.

Dalam menggunakan metode bercerita seorang pendidik harus dapat melakukan metode bercerita dengan baik,harus dapat berekspresi dan juga dapat mengatur intonasi dalam bercerita  dan memahami alur cerita yang di sampaikan .agar metode bercerita dapat  terlaksana dengan maksimal  dan dapat memahami alur cerita dengan baik seorang pendidik harus mempunyai kemampuan dalam membuat cerita baik cerita pendek atau pun cerita  berseri .Berikut ini  contoh cerita pendek yang bisa digunakan untuk bercerita kepada anak.

Cerita pendek yang berjudul "proses terjadinya ulat menjadi kupu-kupu"

Disuatu tempat hiduplah seekor kupu" yang cantik ,kupu-kupu tersebut terbang kesana kemari dari bunga satu kebunga yang lainya untuk menghisab madu ,suatu Ketika si kupu-kupu ini meninggalkan telur nya di sebuah daun  setelah beberapa hari telur tersebut berubah menjadi seekor ulat yang Bernama ubu ,ubu adalah seekor ulat bulu dari sekian banyak telur yang di tinggalkan oleh kupu-kupu di daun hanya ubu yang mampu bertahan hidup menjadi seekor ulat

Ubu tumbuh menjadi ulat yang berwarna hijau dan berbulu ubu mencari makan dengan merayap dari daun ke daun  hingga suatu hari ubu bertemu dengan seorang semut  dan lebah yang bisa berjalan dengan cepat dalam hati ubu berkata mengapa aku tidak dapat berjalan seperti semut dan bisa terbang seperti lebah yang indah itu.Semut yang melihat ubu mengejek ubu

Semut berkata  "kamu jangan makan saja nanti tubuh mu semakin gemuk dan semakin susah untuk merjalan".

si bu hanya terdiam tidak menjawab perkataan si semut tetepi hatinya sangat sedih kemudian datanglah ibu semutt

ibu Semut menegur semut  dengan berkata: "nak jangan berkata seperti itu itu tidak baik sekarang ayo minta maap kepada Ubu "

Semut :"Baik ibu, Ubu aku minta maap ya maap kalau kata-kata ku menyakitimu aku hanya mengingatkan saja kalau kamu banyak makan nanti kamu jadi gemuk dan susah untuk berjalan ,maapkan aku ya Ubu "

Ubu : I"ya tidak apa apa terimakasih sudah mengingatkan ku"

ibu semut berkata ke pada Ubu:"Ubu kamu adalah  hewan yang sempurna  suatu hari nanti kamu akan berproses dan akan menjadi seekor kupu-kupu yang sangat cantik"

 Ubu hanya tersenyum mendengar perkataan ibu semut tapi dalam hatinya bertanya tanya apa mungkin aku yang jelek dan berbulu ini bisa menjadi kupu

Suatu Ketika di kejauhan ubu melihat seekor kupu -kupu yang yang sedang menghinggap di sebuah bunga untuk menghisab madu ubu berusaha merayap menghampiri kupu-kupu  ,ubu merasa Lelah karna tubuhnya yg gemuk menjadikan ubu susah untuk merayap dengan cepat ternyata benar kata si semut aku sulit berjalan  karna terlalu banyak makan kata si Ubu

Akirnya si ubu dapat menghampiri si kupu-kupu dan si kupu-kupu menyapa :"hai kamu lucu sekali"

 si Ubu pun tersenyum dan berkata :"terimakasih ,,"

,kemudian si ubu bertanya :"apa kah benar aku yang berbulu ini akan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik seperti mu ?

si kupu-kupu menjawab :"benar nanti kamu akan berproses kan akan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik,

Ubu Bertanya Kembali :" Bagaimana itu bisa terjadi ?"

Kupu-kupu menjawab : "Begini ceritanya Dahulu ada seekor kupu-kupu yang  bertelur di daun kemudian telur tersebut menjadi seekor ulat seperti mu kemudian setelah sudah menjadi dewasa tubuhnya di selimuti oleh selimut yang sangat tebal berwarna coklat   bergelantung di ranting dan nama nya berubah menjadi kepompong selanjutnya kepompong yang sudah lama di dalam selimut merasa kalau dirinya sudah ingin keluar setelah keluar kepompong tersebut menjadi seekor kupu-kupu seperti aku ini " dan si Kupu-kupu mengakiri ceritanya

Setelah itu kupu-kupu pergi dan si ubu terus melanjutkan hidup nya dengan penuh semangat dan tidak mengeluh tentang tubuh nya yang penuh bulu dan juga jelek karena dia tahu setelah berproses  dari ulat kemudian menjadi kepompong dia akan menjadi kupu-kupu yang cantik .

DAFTAR PUSTAKA

  • Purwadarminta, dalam Buku Sudjana S, Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Prodution, 2010, h. 7
  • Peter Salim, et-al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, 1991, h. 1126.
  • W. J. S Poerwadarminta, Op, Cit., h. 649
  • Cendikia, Tim Pena. 2013. Panduan Mendongeng untuk TK/TPA/TPQ Sederajat. Surakarta: Gazzamedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun