PENGERTIAN KINERJA KEUANGAN
Kinerja keuangan menggambarkan kinerja suatu perusahaan dan dapat diartikan sebagai hasil yang  dicapai melalui berbagai  aktivitas yang  dilakukan. Kinerja keuangan dapat digambarkan sebagai analisis yang dilakukan untuk memastikan seberapa baik dan akurat suatu perusahaan menerapkan aturan pelaksanaan keuangannya (Tumandung, Murni & Baramuli, 2017). Menurut Sucipto (2003) kinerja keuangan adalah penentuan indikator-indikator tertentu yang dengannya keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam  menghasilkan keuntungan dapat diukur. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah melakukan pengecekan kinerja keuangan terhadap laporan keuangan perusahaan  (Suhadak & Handdayani, 2013). Kinerja keuangan sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi  tingkat  keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang dilakukan.
Penilaian kinerja adalah penentuan berkala atas efektivitas  operasional suatu organisasi, bagian-bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan tujuan, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja berfokus pada seberapa baik kinerja karyawan sebagai bagian dari organisasi  berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN
Perusahaan harus mengukur kinerja keuangan dan memperbaiki aktivitas operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan adalah cara lebih mendalam untuk menghitung, mengukur, dan menyelesaikan masalah keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu, yang memungkinkan pengukuran kinerja.
Penilaian kinerja keuangan dapat membantu perusahaan mencapai tujuan ini karena dapat mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, menentukan atau mengukur seberapa efisien setiap bagian, proses, atau proses produksi, dan menentukan seberapa besar keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Beberapa tujuan pengukuran kinerja keuangan, menurut Ornianti (2009:209), adalah sebagai berikut:
- Menentukan tingkat likuiditas
- Menentukan tingkat solvabilitas
- Menentukan tingkta profitabilitas
- Mengetahui tingkat stabilitas
Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kinerja keuangan perusahaan maka diperlukan analisis rasio yang tepat yaitu dengan membandingkan angka-angka yang ada didalam pos-pos laporan keuangan.
RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan  adalah membandingkan angka-angka  dalam laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dan mengevaluasi kinerja operasinya selama periode tertentu. Menurut harahap (2016), rasio keuangan adalah "angka yang diperoleh dari  perbandingan  dengan pos lain yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan dengan laporan keuangan setelah". Sedangkan analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2005) adalah "instrumen analisis prestasi dari perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditunjukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan pola perubahan terkait bisnis". Menurut Hery (2018), analisis rasio keuangan adalah "analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai pemikiran yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan".Â
Rasio keuangan terdiri dari 3(tiga) rasio, yaitu:
- Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan seberapa cepat suatu perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Fahmi, 2016). Kemampuan untuk mengubah aset menjadi uang tunai dengan lebih cepat dan mudah dikenal sebagai likuiditas.
- Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang (Kasmir, 2014).
- Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2016).Â
PENGERTIAN SAHAM
Sebagaimana dikatakan oleh Siamat (2005), saham menunjukkan bahwa seseorang atau badan usaha memiliki atau berpartisipasi dalam bagian modal sebuah perusahaan. Saham adalah dokumen yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga. Ketika perusahaan bangkrut, utang dibayar terlebih dahulu, dan pemegang saham dibayar jika masih ada uang. Dengan demikian, saham adalah surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal yang memberikan pemegang saham hak untuk memperoleh keuntungan dari perusahaan.
JENIS-JENIS SAHAM
Ada beberapa sudut pandang yang membedakan jenis-jenis saham. Nor Hadi membagi jenis saham sebagai berikut:
1). Ditinjau dari Segi Kemampuan Dalam Hak Tagih Atau KlaimÂ
- Saham Biasa
- Saham Preferen
2). Ditinjau Kinerja PerdaganganÂ
- Saham Unggulan
- Saham Pendapatan
- Saham Pertumbuhan
- Saham Spekulasi
- Saham Siklikal
- Saham Bertahan
PENGERTIAN HARGA SAHAM
Harga saham adalah harga yang dibuat oleh transaksi antara penjual dan pembeli saham yang dipengaruhi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan. Ini adalah nilai bukti bahwa seseorang terlibat dalam perusahaan terbatas yang terdaftar di Bursa Efek. Menurut Dharmadji (2012) harga saham adalah harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham bisa berubah dalam beberapa menit atau bahkan detik. Hal ini dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran saham antara penjual dan pembeli. Investor mengharapkan harga saham yang stabil dan pola pergerakan yang cenderung naik dari waktu ke waktu (Setiyawan 2014). Namun, harga saham sering berubah. Ketika harga saham berubah, investor menghadapi risiko khusus. Oleh karena itu, investor harus memahami semua variabel yang dapat mempengaruhi harga saham.
MACAM-MACAM HARGA SAHAM
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin mengelompokan harga saham di pasar modal menjadi 7 (tujuh) macam. Macam-macam harga saham tersebut yaitu:Â
- Previous price adalah harga suatu saham pada penutupan hari sebelumnya di pasar saham.
- Opening price adalah harga saham pertama kali di saat pembukaan sesi perdagangan.
- Market price, merupakan harga saham pada bursa efek pada saat itu. Umumnya harga pasar cenderung fluktuatif.Â
- Highest price adalah harga tertinggi suatu saham yang pernah terjadi dalam periode perdagangan hari tersebut.
- Lowest price adalah harga terendah suatu saham yang pernah terjadi sepanjang periode perdagangan hari tersebut.Â
- Last price adalah harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.Â
- Change price adalah harga yang menunjukan selisih antara opening price dan last price.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM
Menurut Arifin, faktor-faktor yang menjadi pemicu fluktuasinya harga saham adalah:
- Kondisi fundamental emiten, faktor fundamental adalah komponen yang langsung terkait dengan kinerja emiten.Â
- Hukum permintaan dan penawaranÂ
- Tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI)Â
- Valuta asingÂ
- Dana asing di bursaÂ
- Indeks harga saham gabungan (IHSG)Â
- New and rumors Â
Menurut Alwi (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham antara lain:
1). Faktor Internal
- Pengumuman pemasaran
- Pengumuman pendanaan
- Pengumuman badan direksi manajemen
- Pengumuman tentang pengambialihan diversifikasi
- Pengumuman investasi
- Informasi tentang laporan keuangan perusahaan
2). Faktor Eksternal
- Pengumuman yang dibuat oleh pemerintah
- Pengumuman hukum
- Pengumuman industri sekuritas
- Perubahan harga saham di pasar saham suatu negara juga dipengaruhi oleh ketidakpastian politik dalam negeri dan perubahan nilai tukar
- Berbagai masalah domestik dan internasional
DAFTAR PUSTAKA
Lithfiyah, E., Irwansyah, & Fitria, Y. (2019). Analisis Rasio Keuangan. journal.feb.unmul.ac.id, 190.
Pandji, Anoraga dan P. Pakarti. (2006). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta