Mohon tunggu...
NuryadinFadli
NuryadinFadli Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

senantiasa belajar menemukan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Lebih Baik Setiap Hari

14 Mei 2024   12:02 Diperbarui: 14 Mei 2024   12:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Dalam ajaran islam, kita diajarkan untuk menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok lebih baik dari hari ini. Ini adalah kata kunci atau prinsip dasar supaya kita tidak terjebak dalam fake productivity atau kesibukan yang palsu. Sibuk tapi tidak menghasilkan apa apa. Sibuk tetapi hasilnya nol besar. Mondar mandir kesana kemari, tetapi nihil hasilnya. Tau-tau tua secara umur, tapi ilmu masih sedikit, harta juga tidak bisa dibanggakan, ibadah juga biasa saja. 

Maka kemudian tugas kita adalah selalu introspeksi diri setiap hari. Menjelang tidur malam hari, tidak ada salahnya kita introspeksi diri, bertanya kepada diri sendiri, apa yang sudah saya capai sampai hari ini? Sebanyak apa ilmu yang sudah saya raih sampai hari ini? Sebanyak apa harta yang kita miliki untuk bekal hidup di dunia? Seberapa bekal harta untuk menyekolahkan anak anak kita? Karena perkara sekolah dan kuliah hari ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Biaya sekolah dan biaya kuliah hari ini sangat mahal, butuh perencanaan. 

Lalu setelah refleksi atau evaluasi diri, apa yang akan kita lakukan? Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah buatlah perencanaan. Prioritas apa yang harus kita dahulukan, dan hal apa yang harus kita sisihkan terlebih dahulu. Banyak juga orang orang produktif yang membagi perencanaan kegiatan mereka kedalam beberapa bagan. Bagan sangat penting, dan harus dilaksanakan, kemudian selanjutnya adalah hal-hal yang biasa saja atau standar, dan terakhir adalah hal yang tidak penting. 

Dengan membagi perencanaan kegiatan kepada tiga bagian yaitu 1, sangat penting, maka yang ini harus dilakukan dan segera. 2, standar atau biasa, dilakukan juga tapi tidak mendesak. 3, tidak penting dan tidak dilakukan pun tidak apa apa. Maka pedoman kegiatan seperti ini akan semakin memudahkan kita dalam menjalani kegiatan dan dijauhkan dari kesibukan yang palsu. Sibuk tapi tidak menghasilkan apa apa. 

Setelah direncanakan dengan sempurna, maka tugas kita selanjutnya adalah melaksanakan apa yang sudah kita rencanakan. Perencanaan yang sempurna adalah setengah dari kesuksesan, setengahnya lagi adalah melaksanakan apa yang kita rencanakan. Sebaik apapun perencanaan, tanpa dilaksanakan maka kesuksesan itu hanya omong kosong. Hanya omon omon saja, kalau mengutip bahasa calon presiden kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun