Terimakasih guruku, terimakasih para guru di indonesia yang sudah membaktikan hidupnya untuk mendidik anak-anak bangsa ini menjadi manusia yang berdaya saing tinggi. Â Dan kita meyakini bahwa tidak ada satu orang suksespun di negeri ini tanpa peran seorang guru, sekecil apapun peran itu. Karena sebagaimana yang saya ketahui bahwa guru pun memiliki kemampuan berbeda dalam berhadapan dengan anak didik. Ada yang mampu menjelaskan dengan detail materi ajar sehingga anak didik menjadi faham tentang suatu ilmu. Dan pastinya yang paling keren adalah guru yang selain mampu menjelaskan materi yang tidak anak didik ketahui, dia juga mampu menjadi inspirasi bagi murid muridnya. Ini terbukti dengan, ada banyak anak didik yang telah menjadi manusia dewasa dan sukses dan dia bercerita kepada kawan-kawannya bahwa dia menjadi seperti sekarang ini berkat motivasi dari guru inspiratif itu"Â
Terimakasih para guru yang sudah rela meluangkan waktunya untuk mendampingi anak-anak negeri ini, membekali mereka dengan akhlak yang baik meskipun gaji yang anda terima tidak seberapa. Memang saat ini ada tunjangan sertifikasi guru, tetapi antara yang mendapatkan dengan yang tidak mendapatkan lebih banyak yang tidak mendapatkan. Persoalan bahwa tidak semua guru yang bersertifikat adalah memiliki kualitas yang baik dan bisa mengajar, itu kembali kepada pemerintah sebagai penyelenggara sertifikasi guru dan memberikan sertifikat kepada yang betul betul layak. Tetapi gaji dan tunjangan yang layak untuk hidup adalah sebuah keharusan supaya para guru bisa konsentrasi penuh dalam mendidik anak-anak negeri ini menjadi anak-anak yang kelak akan memajukan bangsa ini.Â
Maraknya kasus geng motor di beberapa kota dan melakukan penganiayaan terhadap siapapun yang mereka temui di jalanan adalah salah satu cermin bahwa akhlak atau moral anak-anak kita juga merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dengan serius. Tawuran antar pelajar masih menjadi fenomena yang belum hilang sama sekali, terjadi akibat segerombolan anak-anak nakal yang butuh perhatian khusus. Dan tentu melihat berbagai kasus seperti ini kepada siapa lagi kita berharap kalau bukan kepada guru yang akan memperbaiki akhlak para remaja kita di tengah-tengah tidak semua keluarga bisa mendidik anaknya menjadi anak yang baik bermoral baik. idealnya memang urusan akhlak remaja adalah urusan masing-masing keluarga, keluarga yang baik, yang harmonis secara otomatis akan melahirkan anak-anak dengan akhlak yang baik. Sebaliknya keluarga yang berantakan dan tidak harmonis, sulit mengharapkan akan terlahir anak-anak yang baik dan bermoral baik. Â Tetapi saya melihat bahwa banyak orang tua yang terlalu mempercayakan segalanya terhadap sekolah, baik urusan intelektual mereka ataupun urusan moral mereka, padahal kita tau bahwa mereka anak didik berada di sekolah paling banyak tidak lebih dari delapan jam.
Terimakasih para guru di Indonesia semoga baik yang pendapatannya sudah layak maupun yang belum layak untuk standar hidup yang baik tetap menjaga api semangat mengabdikan dirinya untuk kemajuan negeri ini. Bagaimanapun pendidikan adalah salah satu komponen bangsa ini bahkan bangsa bangsa yang lain untuk menjadikan maju dan tidaknya bangsa tersebut. Pendidikan maju berarti akan membawa negara tersebut menjadi negara maju dan sebaliknya tentunya pendidikan yang buruk sulit untuk membawa negaranya berdaya saing dengan negara-negara yang lain. Dan bagi pemerintah semoga kedepannya bisa membuat guru-guru di negara ini sejahtera sehingga para guru bisa fokus mendidik, mengajar dan memajukan negara ini dengan melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H