Mohon tunggu...
Nuryadin
Nuryadin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Media Belajarku

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mengenal Pangan Lokal dalam Keunikan Pasar Tradisonal

15 Desember 2024   21:03 Diperbarui: 15 Desember 2024   20:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pembenahan pasar tradisional merupakan langkah strategis agar berbagai pangan lokal yang tersedia semakin dilirik dan diminati berbagai kalangan. Citra pasar tradisonal yang sumpek, kumuh, dan kurang higienis dapat diantisipasi dengan menampilkan pasar tradisional yang tertata, higienis, dan representatif.

Dari sisi manajemen perlu dibenahi beberapa aspek yang meliputi penataan, kerja sama, keamanan dan kegiatan yang menunjang keberadaan pasar. Sementara pembenahan dari sisi penjual atau pedagang adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan, keharmonisan, dan kepedulian sosial antar pedagang pangan lokal.

Upaya-upaya di atas hendaknya menjadi prioritas pemerintah dan kalangan terkait, termasuk di dalamnya masyarakat. Berbagai kebijakan, program, dan inovasi yang berkaitan dengan pasar tradisional dan pangan lokal diharapkan dapat terus digalakkan guna mengenalkan pangan-pangan lokal ke berbagai lapisan masyarakat.

Pangan Lokal dalam Pusaran Pangan Global

Dalam sebuah artikel pada situs KEHATI yang dipublikasikan tanggal 16 Oktober 2022 disebutkan bahwa Indonesia memiliki tingkat keragaman pangan yang sangat tinggi. Keragaman pangan tersebut di antaranya terdiri dari 77 jenis tanaman sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak (lemak), 26 jenis kacan-kacangan, 398 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah dan bumbu. Tingginya tingkat keragaman pangan ini menempatkan Indonesia sebagai penghasil sumber daya pangan terbesar setelah negara Brazil. Data ini berasal dari Badan Ketahanan Pangan.

Hal tersebut menandakan betapa besarnya potensi keragaman pangan lokal di Indonesia. Pelestarian dan pengenalan beragam sumber pangan lokal nusantara mutlak dilakukan di tengah masifnya serbuan pangan instan dan asing yang melakukan penetrasi ke berbagai segmen konsumsi masyarakat.

Hari ini kita melihat pangan-pangan olahan instan maupun impor menjejali pasar dan pusat perbelanjaan modern. Kita sadar bahwa hal tersebut menjadi sebuah konsekuensi logis adanya globalisasi.

Kita tidak bisa menolak kehadiran pangan-pangan instan dan asing. Yang bisa kita lakukan adalah terus mengupayakan dan mengarusutamakan pangan-pangan lokal agar semakin dilirik dan diminati berbagai kalangan masyarakat.

Jangan sampai minimnya informasi dan referensi menjadikan pangan lokal kian tersisih dari kehidupan bangsa kita. Kita sejatinya adalah bangsa yang telah mengenal dan menghasilkan keanekaragaman pangan lokal yang luar biasa unik.

Segala inisiatif dan upaya untuk mengangkat citra pangan lokal layak diapresiasi. Kajian dan karya-karya terkait pangan lokal merupakan jawaban atas minimnya informasi dan referensi masyarakat dalam mengakses keragaman pangan lokal.

Inovasi terhadap pangan lokal perlu dikedepankan. Dengan dukungan dan pendampingan pemerintah dan mitra strategis yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, kiranya membuat pangan-pangan lokal nusantara dapat bangkit kembali dan menjadi salah satu pemain dalam jajaran kuliner global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun