Mohon tunggu...
Nury Ajalah
Nury Ajalah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

2018-2019 PDIP Hancur Lebur?

2 Mei 2017   01:45 Diperbarui: 2 Mei 2017   01:58 11908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Rimanews.com

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang dirundung masalah besar. Sejumlah pasangan calon (Paslon) yang diusung PDIP di berbagai daerah, kalah dalam Pilkada serentak tahun ini. Kekalahan berjamaah tersebut bukanlah tanpa alasan, banyak pihak mengatakan bahwa kekalahan tersebut terjadi akibat “Ahok Effect.”

Ya, kalau saja Megawati Soekarno Putri, selaku Ketua Umum PDIP tak mengusung Ahok di Pilkada DKI Jakarta kemarin, besar kemungkinan PDIP tak akan mengalami kekalahan separah ini. Selain Ahok yang bukan cetakan asli PDIP laiknya Djarot, ia juga dipandang sebagai tokoh yang kerap membuat kegaduhan dan perpecahan. Sikap tak sopan dan mulut serampangan itulah yang membuat Ahok banyak tak disukai oleh banyak kalangan.

Selain itu, kasus penistaan agama yang menjeratnya, juga sangat berpengaruh dan berdampak ke berbagai daerah di Indonesia. Akibatnya, karena terlalu fokus pada Ahok di Pilkada DKI saja, sejumlah paslon yang diusung PDIP kelabakan menghalau isu penistaan agama tersebut. PDIP dipandang dan dicap oleh masyarakat sebagai partai pendukung sang penista agama.

PDIP benar-benar mengalami masalah yang cukup rumit. Kini kader-kader terbaik PDIP hanya bisa dihitung jari. Itupun, dua kader terbaiknya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Olly Dondokamber Gubernur Sulawesi Utara, tengah menghadapi cobaan besar. Kedua pemimpin itu disebut-disebut terlibat dalam mega skandal korupsi e-KTP. Entah benar atau tidaknya. Namun gara-gara mega skandal korupsi itu, Ganjar dan Olly dibuat sibuk dan tak bisa tidur nyenyak. Dan yang paling penting adalah, wacana skandal korupsi itu sudah berseliweran di tengah masyarakat. Berbagai macam persepsi pun bermunculan. Ada yang percaya, ada pula yang tidak.

Yang sangat disayangkan lagi, bukan hanya di daerah, PDIP kehilangan kader terbaiknya. Lagi-lagi gara-gara mengusung Ahok, PDIP harus rela kehilangan kader terbaik Jakarta, Boy Sadikin, putera Sang Legenda Jakarta Ali Sadikin. Benar-benar keputusan blunder. Hanya demi Ahok, kader yang sudah bertahun-tahun mengabdi dan berkontribusi besar terhadap tumbuh kembangnya PDIP di Jakarta terbuang sia-sia.

Untuk Ganjar Prabowo. Nampaknya, akhir-akhir ini lawan-lawan politiknya di Jawa Tengah sudah mulai bermunculan. Salah satunya adalah kader terbaik PKB Marwan Ja’far. Ya, mantan Kemendes yang beberapa waktu terkena reshuffle jilid II itu digadang-gadangkan akan diusung PKB di Pilgub Jateng 2018 mendatang. Di berbagai media, isu tolak pabrik semen Kendeng, menjadi andalan mereka untuk menjatuhkan elektabilitas Ganjar.

Kader terbaik PDIP yang mungkin masih bisa diandalkan hanyalah Tri Rismaharini. Ya, Wali Kota Surabaya dua periode itu digadang-dagangkan untuk bertarung di Pilgub Jawa Timur nanti. Itupun tak mudah. Dominasi warga Nahdliyyin, kiyai sepuh, dan ulama’ NU dapat memudahkan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk meraih kursi Jawa Timur 1. Apalagi ditambah Gus Ipul telah memiliki pengalaman yang mumpuni di Jawa Timur. Hal itu akan semakin memudahkan dirinya dalam bertarung di Pilgub Jatim 2018 mendatang.

Akhirnya, yang tersisa dari PDIP hanyalah kenangan masa lalu. Sebuah kenangan tentang kejayaan banteng, ketika bendera merah bergambar banteng membanjiri sudut-sudut kota di berbagai daerah di Indonesia pada 2014 lalu. Di tahun 2018-2019 nanti, gara-gara blunder mengusung Ahok, PDIP akan terkoyak-koyak. Terancam menjadi partai menengah atau bahkan partai kecil.

 

Begitu kirai-kira,

Salam kompasiana__

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun