Selasa (11/04/2023) Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang lebih baik. Namun, untuk memastikan pendidikan berkualitas, perlu ada upaya terus-menerus dalam meningkatkan metode pengajaran dan materi ajar yang digunakan. Salah satu langkah inovatif yang di lakukan oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1, Tofik Nurwijayanto pengembangan modul ajar dengan mengintegrasikan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dan Teaching at The Right Level (TaRL). Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning (PBL).
Modul ajar tersebut diterapkan  Pada kegiatan praktek pengalaman lapangan II (PPL)  di SD Muhammadiyah Wonokromo 1 di kelas IV,  praktek mengajar terbimbing 1 tersebut di hadiri oleh ibu Hanum Hanifa Sukma, M.Pd selaku dosen pembimbing lapangan  dan di dampingi oleh guru pamong Rina Wahyuningsih, S.Pd. yang sedang melakukan sit in terhadap Tofik Nurwijayanto.
Tofik mengembangkan modul ajar dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) nyaitu menyisipkan unsur budaya daerah "Makanan khas daerah Yogyakarta" pada mata pelajaran IPAS Â materi kegiatan ekonomi dan Teaching at The Right Level (TaRL). Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning (PBL).
Assessment diagnostik dilakukan diawal pembelajaran yang digunakan sebagai baseline dalam pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan, terlihat respon siswa yang aktif mengikuti pembelajaran.
Tofik membawakan materi proses jual beli. Pelaksanaan pembelajaran siswa dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok distribusi, komsumsi, dan produksi. Masing-masing kelompok diminta untuk mempraktikkan kegiatan sesuai dengan nama kelompoknya. Seluruh siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yg menyenangkan dan kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi serta menyimpulkan materi secara bersama-sama.
Pengembangan modul ajar dengan pendekatan CRT dan TaRL oleh mahasiswa PPG Prajabatan adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memasukkan elemen budaya dan pendekatan personalisasi dalam pembelajaran, modul ini tidak hanya akan membantu siswa dalam pemahaman materi, tetapi juga memperkuat rasa kebangsaan dan keadilan dalam pendidikan. Mahasiswa PPG Prajabatan adalah agen perubahan yang mengemban tanggung jawab besar dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H