Mohon tunggu...
Nur Widia Astutik
Nur Widia Astutik Mohon Tunggu... Penulis - Anggap semua hal itu mudah pasti akan ringan dilakukan nya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran Bermakna yang Dapat Diambil dengan Adanya Covid-19

14 Agustus 2022   20:14 Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hikmah bisa didapat dalam setiap kejadian atau peristiwa apapun itu yang dapat memberi pelajaran untuk lebih baik kedepannya, maka sudah seharusnya kita harus bersyukur dan bersyukur dengan segala sesuatu yang terjadi saat ini yang lalu maupun yang akan datang karena pasti ada hikmah pelajaran dari peristiwa tersebut, seperti saat ini bumi sedang dilanda wabah pandemi yang mengharuskan semua orang khususnya di negara kita ini untuk saling berjaga jarak karena wabah ini cepat menular dan bahkan mematikan, akibat dari hal tersebut seluruh kegiatan yang biasanya diadakan secara berkerumun atau berkumpul-kumpul saat ini dihentikan, tak lain halnya seperti acara peringatan Isra' Mi'raj nabi yang selalu dilaksanakan serentak oleh umat muslimin diseantero negeri ini dengan berbagai kegiatan seperti pengajian, lalu selametan dan lain hal sebagainya. Kini hal tersebut sudah tidak bisa dilakukan, secara hal tersebut mengakibatkan orang-orang berkerumun dan bisa terdampak penularan wabah yang biasa disebut Covid-19. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah secara jelas memperingatkan rakyat untuk sementara waktu tidak mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meyebabkan penularan wabah tersebut. Lalu timbul pertanyaan bagaimanakah memperingati acara seperti Isra' Mi'raj nabi ini dan tentu yang tidak dapat menimbulkan penularan wabah yang sedang melanda sekarang ini ? Nah, solusi serta jawaban dari pertanyaan tersebut untuk lebih tepatnya terdapat berbagai macam cara agar tetap bisa melaksanakan atau memperingati acara Isra' Mi'raj ini meskipun tidak dilakukan dengan yang biasa dilakukan.

Membahas tentang Isra' Mi'raj dengan lebih mendalam adalah suatu perkara yang patut harus dipelajari dan bagaimana kisah dibalik itu semua, mengingat Isra' dan Mi'raj adalah suatu perjalanan yang merupakan anugerah besar bagi nabi sekaligus bisa dikatakan sebagai sebuah hadiah setelah apa yang dialami oleh nabi sebelum nabi diperjalankan dalam Isra' dan Mi'raj ini, adapun mungkin umat muslimin banyak mendengar atau membaca dan cukup pengetahuan tentang Isra' dan Mi'raj nabi ini, namun tetap saja sejarah terkadang bagi sebagian orang mudah terlupakan, semoga hal itu tidak berlaku bagi peristiwa Isra' dan Mi'raj ini yang akan selalu diingat oleh semua orang terutama kaum muslim yang mana hasil dan hikmah dari peristiwa tersebut melekat sampai sekarang. Isra' dan Mi,raj adalah dua kata yang saling terikat namun berbeda pengertiannya, dimana Isra' sendiri adalah perjalanan nabi dari Makkah ke Masjidil Aqsa, dan Mi'raj adalah kelanjutan dari Isra' yakni perjalanan nabi dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, dalam Mi'raj inilah nabi mendapat perintah untuk melaksanakan sholat, yang awalnya sholat itu sehari 50 kali tetapi karena nabi meminta keringanan kepada Allah SWT atas usulan nabi Musa agar memperhatikan kemampuan umatnya maka dari itu sholat berubah menjadi 5 waktu, selain itu selama perjalanan Isra' dan Mi'raj nabi diperlihatkan surga dan neraka dengan mata telanjang dan berbagai hal menakjubkan yang sulit untuk dicerna oleh akal yang berarti itu semua merupakan kekuasaan Allah SWT yang lalu dibuktikan melalui peristiwa Isra' dan Mi'raj tersebut.

Menyambung dari paragraf pertama yang membahas tentang Isra' dan Mi'raj diera pandemi saat ini memanglah topik yang banyak dibicarakan, sebenarnya bukan hanya peringatan Isra' dan Mi'raj saja yang terdampak oleh pandemi ini bahkan seluruh aspek kehidupan semuanya sekarang apa-apa serba pembahasannya tidak lepas dari tema Covid-19 yang menyebabkan pandemi tersebut. Sudah seharusnya sebagai umat muslim yang beriman perlu untuk memperingati peristiwa Isra' dan Mi'raj ini dalam keadaan dan situasi apapun, adanya wabah ini bukan berati untuk tidak memperingati hari peristiwa penting dalam Islam ini, namun sebaliknya harus mengoptimalkan dalam memperingati Isra' dan Mi'raj ini dengan mengambil hikmah dibalik peristiwa penting tersebut walaupun hanya melakukan hal sederhana dalam memperingatinya dan tentu saja terdapat unsur kebaikan dalam melaksanakannya. Terdapat banyak cara dalam mengoptimalkan hikmah dari peristiwa Isra' Mi'raj seperti halnya beribadah dengan sungguh-sungguh, rajin dan memperbanyak zikir juga melakukan hal-hal kebajikan, karena dalam peristiwa Isra' Mi'raj lah sholat pertama kali diperintahkan oleh Allah SWT.   

Di zaman pandemi inilah optimalisasi hikmah di peroleh bisa dikatakan dengan maksimal, dengan kata lain terdapat kompensasi yang mana hal ini bisa digunakan untuk keoptimalan dalam mendapatkan hikmah peristiwa Isra' dan Mi'raj, karena jika biasanya Isra, Mi,raj diperingati dengan acara yang meriah lalu bersama-sama dan terkadang adapun yang tidak memperingatinya karena sibuk dengan pekerjaan dan lain hal sebagainya, tetapi dengan adanya wabah yang melanda saat ini bisa membuat peristiwa Isra' Mi'raj ini amat penting untuk diperingati dan seharusnya tidak boleh kelewatan dalam memperingatinya, maka dari itu kompensasi yang diberikan diera pandemi ini agar seluruh umat menyadari untuk melaksanakan atau memperingati Isra' Mi'raj dan memaknainya dengan penuh keimanan, dan bagi orang yang benar-benar beriman maka beribadah pada saat peristiwa penting itu bisa dilakukan dengan khusyu' dan hikmat dalam meresapi makna isra miraj dan akan tergugah hatinya untuk bertambah keimannya dan mengagumi kekuasaan Allah SWT. dengan peristiwa Isra' Mi'raj nabi ini. Kesimpulannya pandemi bukan dari akhir segalanya, namun adalah sebuah bentuk ujian atau istilah yang disebutkan tadi yaitu sebuah kompensasi waktu untuk kita semua umat muslim dalam menyadari betapa pentingnya peristiwa Isra' dan Mi'raj ini selain itu semua persoalan akan mampu untuk melewatinya selama kita beristiqomah dalam melaksanakan sholat baik situasi sulit maupun senang dan ibadah-ibadah lainnya, serta melatih diri untuk lebih sabar dan tabah dengan keadaan yang sedang dihadapkan pada kita saat ini, pasti ada buah kesabaran dan hikmah terhadap apa yang sedang terjadi, yang lalu, saat ini maupun nanti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun