Mohon tunggu...
Nurwendo Haricahyadi
Nurwendo Haricahyadi Mohon Tunggu... Dosen - Anak Kolong Yang Gemar Menulis

1. Ketua DPP KNPI 1996-1999 2. Ketua PP Generasi Muda FKPPI 1998-2001 3. Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Generasi Muda FKPPI 2008-2018 4. Anggota DPR/MPR RI 1997-2002 5. Dosen 1984-Sekarang 6. Penulis Buku 2020-Sekarang 7. Penulis Di UC We Media 2017-2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seruling Tengah Malam

21 Desember 2023   09:11 Diperbarui: 21 Desember 2023   09:27 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/cRU13a4J7De9QWRv9

Selamat pagi sobat, 

Kali ini saya menulis sebuah puisi yang peristiwanya bisa saja terjadi pada diri seseorang saat berada dalam sebuah tempat yang baru pertama kali dikunjunginya .. 

Begini puisinya :

Malam semakin larut ..

Udara malam terasa begitu dingin menyengat .. 

Entah kenapa, aku beranikan diri berjalan .. 

Menelusuri jalan yang gelap dan sepi .. 

Menjauh dari tempatku menginap ..

Malam semakin larut .. 

Kulihat di langit rembulan muncul malu malu .. 

Kata orang itu bulan sabit .. 

Sementara sesekali suara jangkrik berbunyi di balik bebatuan .. 

Bersenandung riang di kegelapan malam .. 

Aku masih tetap berjalan .. 

Sesekali diterangi sinar sang bulan ..

Yang menyeruak di sela pepohonan rindang ..

Sesekali menatap kegelapan di sekitarku .. 

Pepohonan rindang dan pematang sawah yang belum tergarap .. 

Malam semakin bertambah larut .. 

Tak terasa waktu sudah di ujung malam jelang dini hari .. 

Langkahku terhenti di bawah sebuah pohon besar dan rindang ..

Dengan akar yang menjuntai ke bawa .. 

Kata orang, itulah yang dislnamakan pohon beringin .. 

Saat itu, sayup sayup aku mendengar .. 

Suara seruling di balik pohon beringin itu .. 

Mengalun lirih di tengah kegelapan malam ..

Seakan memecah hening dan sunyinya malam ..

Jangkrik pun berhenti berbunyi ..

Suara seruling itu terus mengalun .. 

Terdengar syahdu mengalunkan sebuah lagu pilu ..

Aku masil tak bergeming di bawah pohon beringin itu .. 

Entah kenapa, aku masih ingin terus mendengar suara seruling itu .. 

Aku seolah enggan untuk melangkah mundur apalagi maju ..

Suara seruling itu masih terus mengalun .. 

Mendayu dayu seperti mengungkap perasaan jiwa tanpa keraguan ..

Dan mengisyaratkan agar aku tetap berada di tempatku berdiri ..

Duhai penguasa jagad tengah malam .. 

Siapakah gerangan yang meniup seruling itu .. 

Dalam desiran dinginnya angin ..

Dan di tengah sunyi dan gelapnya malam .. 

Duhai penguasa jagad tengah malam .. 

Siapakah gerangan yang meniup seruling itu .. 

Seolah mengajak alam untuk turut  mengalunkan kisah hidup .. 

Dari seorang anak manusia .. 

Aku masih terkesima ..

Hingga perlahan suara seruling itu  menjauh dan kemudian lenyap tak terdengar lagi .. 

Suasana kembali hening dan sunyi .. 

Sementara si jangkrik masih enggan untuk kembali berbunyi ..

Sejenak aku termangu sebelum melangkah kembali ke tempat aku menginap .. 

Inikah kisahku mendengar senandung seruling di tengah malam ..

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :

Si Polan Tinggal Di Bekasi

Profesinya Adalah Penjual Roti

Dengan Menulis Sebuah Puisi

Bisa Melegakan Perasaan Hati

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 21 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun