Saya mendapat batu Red Manakarra dari pelapak online secara gratis pada tanggal 10 Maret 2017.Â
Batu Red Manakarra termasuk batu yang unik dan langka dari daerah Ngalo Mamuju Sulawesi Barat.
Batu Manakarra yang juga disebut batu Ngalo merupakan batu berjenis Calsedoni.
Batu Red Manakarra yang saya dapat dari pemberian ini terbilang unik karena bentuknya seperti karang dan selain warna dasar yang berwarna merah juga terdapat motif seperti pecahan pecahan batu berwarna kuning. Dan yang menarik, bongkahan batu Red Manakarra ini terlihat tembus dan memancarkan seperti cahaya api saat saya sorot dengan lampu senter. Terlihat begitu indah.
Beberapa waktu kemudian, saya bawa bongkahan batu Red Manakara ke tempat pembuatan batu cincin di Pasar Segar Depok. Edo sang pengrajin sudah menanti saya dan segera melakukan tugasnya meng-GOSPOL bongkahan batu Red Manakarra menjadi sebuah batu cincin dan saya sudah menyiapkan cincinnya.
Sekitar satu jam, Edo telah menyelesaikan pekerjaannya dan sekaligus memasangkan
batu cincin Red Manakarra ke sebuah cincin yang berdimensi 20 mm x 15 mm.Â
Sedangkan sisa bongkahan batu Red Manakarra diberikan ke saya.
Setelah menjadi sebuah batu cincin, batu Red Manakarra terlihat indah dan mengkilap.
Batu Manakarra atau Ngalo merupakan batu khas dari daerah Mamuju khususnya wilayah Tapalang Barat Desa Dungkait. Nama Ngalo sendiri diambil dari semenanjung Ngalo. Batu Ngalo ini merupakan batu yang berada di pesisir pantai yang konon katanya hanya ada satu satunya di Indonesia.
Keanekaragaman warna yang mungkin akan dapat ditemukan dari batu ngalo, ada yang warna hijau pekat, hijau, kuning, merah dan putih ke abu abuan dan ada juga yang bermotif dengan tekstur dan ulir yang unik. Hal inilah yang membuat batu ngalo menjadi sangat unik dimata pencinta batu akik.
Tentu saja, batu Red Manakkara selalu saya rawat dengan teratur agar warna merah dan tekstur yang ada di permukaan batu tetap mengkilap dan indah dipandang. Salah satu perawatannya adalah dengan mengolesi dan menggosok dengan minyak zaitun. Dan sesekali saya gosok dengan kulir binatang.