Pekalongan -- (22/11/2024) Dalam upaya memberikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan pada remaja guna meningkatkan kesadaran diri, dan mencegah kekerasan sejak dini. Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tematik angkatan 60 kelompok 33 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang berkolaborasi dengan Posyandu Remaja Desa Gejlig. Mengadakan kegiatan sosialisasi edukasi kesetaraan tanpa adanya kekerasan, dengan mengusung tema "Mari Membangaun Relasi Sehat Dan Hindari Toxic Relationship". Â
Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Gejlig dilaksanakan pada hari jum'at tanggal 22 November 2024 yang dihadiri oleh lebih dari 25 peserta dimana sebagian besar adalah remaja dengan usia 9 -19 tahun yang bertempat tinggal atau berdomisili di Desa Gejlig.
Kegiatan di awali dengan pengecekan kesehatan, seperti cek tinggi badan, lingkar lengan, tensi darah, berat badan dan konseling remaja oleh bidan Desa kepada remaja yang hadir. Setelah peserta melakukan berbagai cek kesehatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kesetaraan dan stop kekerasan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Adapun sebelum memasuki inti acara sosialisasi, sambutan dari PIC/ pelaksana kegiatan posyandu remaja oleh Bapak Galih Agus Indaryanto "Mengetahui tentang toxic relationship merupakan salah satu bekal edukasi dalam memilih pertemanan," terangnya.
 Sosialisasi kesetaraan dan stop kekerasan telah berjalan dengan lancar dan mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta. Materi yang di sampaikan oleh narasumber, Kak karyunah mahasiswa Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Materi yang dibawakan sangat bermanfaaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai relasi sehat dan cara menghindari toxic relationship. Peserta aktif berpartisipasi dalam diskusi dan tanya jawab, menunjukan tingginya minat dan keterlibatan mereka dalam kegiatan ini.
Kolaborasi dengan posyandu remaja ini, merupakan langkah yang efektif dalam memberikan edukasi pada remaja tentang relasi sehat dan Toxic relationship. Materi yang di sampaikan sangat relevan dengan kebutuhan remaja dan berhasil membuka wawasaan peserta mengenai pentingnya membangun relasi sehat toxic relationship.
Harapan setelah dilakukan sosialisasi kesetaraan dan stop kekerasan peserta dapat mengenali ciri-ciri hubungan yang sehat dan tidak sehat, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri, dan membangun relasi yang lebih positif dengan orang lain.
