Mohon tunggu...
NURWANDANI MEYLINIA
NURWANDANI MEYLINIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Berdayakan UMKM Tahu Kocek di Masa Pandemi Melalui Pemasaran Online

2 September 2021   00:21 Diperbarui: 2 September 2021   00:26 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Back to Village 3  (BTV 3) UNEJ 2021 hadir  untuk mengatasi permasalahan di masyarakat. KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Jember ini mengusung 5 tema, salah satunya adalah program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19.

Nurwandani Meylinia Fauziyah merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang melakukan kegiatan KKN di Jember tepatnya di Kelurahan Jember Kidul. 

Diketahui bahwa akibat mewabahnya pandemi Covid-19 banyak sektor yang dilumpuhkan di  Indonesia, dimana salah satunya yaitu sektor bisnis.  Dampaknya, produktifitas serta  perekonomian masyarakat Indonesia mengalami penurunan, tidak terkecuali UMKM Tahu Kocek yang terdapat di Kelurahan  Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

"Omset penjualan tahu kocek sangat menurun drastis apalagi beberapa bulan kebelakang ini, bisanya sehari bisa lebih dari 5 kilo adonan tahu kocek, sekarang sangat berkurang sekali" Ungkap Bu Maya pemilik usaha tahu kocek (21/8).

Masa pademi seperti sekarang ini menjadi permasalahan yang berbuntut panjang bagi pelaku usaha mikro. Diperlukan suatu inovasi untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat kecil seperti bu Maya ini. 

Dengan adanya permasalah tersebut Nurwandani merancang program kerja yaitu melakukan pelatihan pemanfaatan media sosial dalam pemasaran produk UMKM tahu kocek kampoeng ledok. Inovasi ini dilakukan untuk memperluas jejaring pembeli dan menambah minat terhadap produk tersebut.

Menurut keterangan yang diberikan oleh Nurwandani pelatihan pemasaran melalui media sosial melalui.  tahapan. Pertama, pembuatan akun sosial media yang mana disini adalah instagam bagi produk UMKM.

Kedua, melakukan pendesainan kemasan menjadi lebih atraktif dan menarik minat pembeli. Selanjutnya adalah pembuatan feeds/ postingan Instagram dengan memanfaatkan aplikasi editing dan desain. 

Terakhir, yaitu memulai pemasaran dengan menggunakan sosial media Instagram. Dilakukan pembuatan jadwal penguploadan konten dan juga pembuatan caption yang menarik. Tidak lupa mencantumkan seluruh informasi agar pembeli tau bagaimana cara melakukan pemesanan produk tersebut. Seperti pencantuman nomor WA untuk melakukan pesan antar.

Pembuatan akun tiktok juga dilakukan untuk menunjang promosi produk. Akhir-akhir ini tiktok menjadi primadona di seluruh kalangan usia. Pembuatan akun tiktok sebagai penunjang pemasan mampu membantu dalam proses pembuatan video promosi sehingga memberikan dampak positif yaitu produk lebih dikenal dalam skala luas dan sekaligus sebagai sarana promosi. 

Akun tiktok nantinya dihubungkan degan akun instragram. "Kita perlu mengikuti arus perkembangan media sosial agar tidak ketinggalan dalam strategi promosi usaha kecil" Jelas Nurwandani, Senin (31/8).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun