Sebagian dari kita pasti pernah berfikir bahwa ketika kita meninggal, orang lain akan mengingat kita atau tidak. Hanya orang-orang tertentu yang dapat diingat walaupun telah tiada. Biasanya orang diingat karena sebuah karya atau peristiwa.
Secara tidak sadar, nama-nama orang yang diingat itu tercantum dalam tulisan. Entah itu berita, journal, penelitian atau lain sebagainya. Bisa juga karena dia adalah seorang penulis.
Ketika kita menjadi seorang penulis. Setelah itu kita tiada, tapi tulisan itu masih ada dan masih dapat dibaca. Tidak hanya itu, mungkin saja tulisan kita dapat menjadi amal jariyah.
Dengan kita menulis, dunia akan terus mengingat kita. Seolah itu akan menjadi saksi bahwa kita pernah hidup. Beritahulah kita pernah mengisi sebagian kecil kisah didunia ini.
Ketika kita mendengarkan orang berbicara dan setelah beberapa menit pasti kita akan langsung lupa. Karena keterbatasan otak kita dalam mengingat. Maka dari itu kita seharusnya harus menuliskannya. Mulai dari hal-hal yang sepele dan biasa juga bisa.
Menulis itu mudah, hanya tinggal niat kita saja. Karena sejatinya menulis itu bukan bakat. Melainkan sebuah keahlian yang muncul dari kebiasaan. Jadi mulailah menulis untuk menciptakan kebiasaan itu.
Seperti air yang mengalir. Walau mungkin banyak batu mengahalang. Terus saja air itu tidak berhenti. Begitu pula dengan menulis. Kita bisa menggunakan teknik freewriting terlebih dahulu. Menulis tanpa terpacu pada aturan. Ketika otak kamu memikirkan apapun, tulislah tanpa ragu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H