Indonesia memiliki UMKM terbanyak di ASEAN. Dilansir dari ASEAN Investment Report yang dirilis September 2022, UMKM di Indonesia sebanyak 65,46 juta unit. Pertumbuhan UMKM yang meningkat memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat. Dengan meningkatnya pertumbuhan UMKM di Indonesia memberikan kontribusi terhadap ekspor nasional sebesar 14,4%, menyumbang 60,3% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), serta menyerap sebanyak 97% tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Di era 4.0 ini penting bagi pelaku UMKM untuk berpindah dari penjualan tradisional ke penjualan berbasis digital karena melihat perubahan perilaku konsumen berupa banyaknya orang yang melakukan transaksi diberbagai e-commerce dan marketplace. Sudah saatnya UMKM memanfaatkan e-commerce sebagai media penjualannya dan media sosial sebagai media promosi. Ada banyak manfaat yang didapatkan apabila UMKM beralih menggunakan e-commerce alih-alih membuka toko offline. Salah satu manfaatnya adalah menghemat waktu dan biaya. Contoh, pelanggan dapat menghemat waktu dengan cara melakukan transaksi di e-commerce sehingga tidak perlu melakukan pembelian di offline store yang bisa memakan waktu perjalanan menuju ke lokasi, pelanggan juga bisa menghemat biaya dengan tidak mengeluarkan biaya perjalanan selama membeli barang di e-commerce. Begitu juga dengan pelaku UMKM, dengan menggunakan platform e-commerce akan memberikan dampak berupa penghematan biaya operasional seperti biaya listrik, air, biaya sewa gedung, dll.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan e-Conomy SEA 2022 bahwa nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai sekitar US$77 miliar pada 2022, meningkat 22% dari tahun sebelumnya. Di Indonesia gross merchandise value (GMV) terbesar pada tahun 2022 berasal dari sektor e-commerce dengan estimasi nilai US$59 miliar.
Namun, usaha digitalisasi UMKM tidak berhenti hanya dengan mengajak pelaku UMKM masuk platform digital. Setelah UMKM masuk e-commerce perlu adanya upaya peningkatan dalam transaksinya. Peningkatan transaksi pada platform digital dan e-commerce bisa dilakukan dengan mempelajari SEO (Search Engine Optimization), email marketing, promosi di Google, dan membuat media sosial sebagai media promosi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H