Mohon tunggu...
Nurwahidah
Nurwahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perkenalkan nama saya NURWAHIDAH, saya adalah seorang mahasiswa baru di universitas Muhammadiyah Mataram, jurusan pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Anak Sekolah Dasar, dengan Teori emosional intellihence dari Daniel goleman

19 Januari 2025   10:55 Diperbarui: 19 Januari 2025   10:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep emotional intelligence pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Peter Salovey dan John Mayer di sebuah artikel pada tahun 1990 yang kemudian populer lewat buku yang ditulis oleh Daniel Goleman Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Emotional intelligence adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami emosi (baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri) dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Seseorang dengan emotional intelligence yang baik mampu mengontrol emosi saat marah, peka terhadap perasaan orang lain, dsb.

Dalam keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya menyumbang 4%. Kemampuan akademik bawaan, nilai tes, dan kelulusan pendidikan tinggi tidak bisa memprediksi seberapa baik kinerja atau kesuksesan yang akan dicapai seseorang. Sebaliknya, kecakapan khusus seperti empati, disiplin, dan inisiatif, dapat memengaruhi keberhasilan kerja.

Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang dalam menggunakan keterampilan yang dimiliki, termasuk keterampilan intelektual.

Sementara itu, kecerdasan emosional menurut Goleman adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. 

Menurut teori Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) yang dikemukakan oleh Daniel Goleman, kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak, termasuk anak sekolah dasar. Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional terdiri dari lima komponen utama: kesadaran diri, pengelolaan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Masing-masing komponen ini sangat relevan dalam konteks pendidikan anak di sekolah dasar.

Dalam bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” Goleman juga menyebutkan 5 indikator kecerdasan emosional, yaitu :

1. Kesadaran Diri: Anak yang memiliki kesadaran diri yang baik dapat mengenali dan memahami perasaan mereka sendiri. Hal ini penting bagi anak untuk dapat mengelola emosi mereka dengan lebih baik, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam belajar dan berinteraksi dengan teman sebayanya.

2. Pengelolaan Diri: Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan perilaku adalah hal yang krusial bagi anak-anak sekolah dasar. Anak yang dapat mengelola emosinya cenderung lebih mampu mengatasi stres, kecemasan, atau rasa marah yang mungkin muncul dalam situasi sulit.

3. Motivasi: Kecerdasan emosional juga berkaitan dengan motivasi diri. Anak yang memiliki motivasi internal yang tinggi akan lebih termotivasi untuk belajar, bekerja keras, dan mencapai tujuan mereka, meskipun menghadapi kesulitan.

4. Empati: Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain sangat penting dalam perkembangan sosial anak. Empati membantu anak untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara positif, mengurangi konflik, dan membangun hubungan yang sehat.

5. Keterampilan Sosial: Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama dalam kelompok, dan mengelola konflik. Anak-anak dengan keterampilan sosial yang baik lebih mampu beradaptasi di lingkungan sosial mereka, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun