Mohon tunggu...
Nur Wahid
Nur Wahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi : pelajar. jabatan: Kabid PTKP HMI.instansi : UCY

Hobi : sepak bola Kepribadian: orang yang penyayang Konten vaforit: rembuk pemuda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesta Demokrasi

27 November 2024   01:37 Diperbarui: 27 November 2024   02:10 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(opini) "Pesta Demokrasi." 

Pada 27 November 2024, seluruh daerah di Indonesia akan menyelenggarakan salah satu pesta demokrasi terbesar, yakni Pilkada Serentak 2024. Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Dengan menganut sistem demokrasi, Indonesia melakukan pemilihan umum dengan cara bermusyawarah untuk memilih setiap pemimpin yang ada di daerah-daerahnya. 

Besok adalah pilkada serentak yang akan dilakukan disetiap daerah-daerah di Indonesia. Tanggal 27 November akan menjadi momentum bersejarah bagi setiap daerah yang memilih pemimpin-pemimpin mareka, untuk bagaimna bisa mensejahterakan kehidupan rakyat yang ada di setiap daerah. 

Tanggal 27 November akan menjadi libur Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dimna mareka sudah memenuhi syarat untuk memilih. Dengan di tandai hari libur Nasional pada tanggal 27 November, maka rakyat Indonesia harus jeli dalam memilih setiap Paslonnya. Oleh karna itu masyarakat harus membuka mata dalam melihat pemimpin yang akan dipilihnya. boleh tuli, tapi jangan buta dalam politik.

Pesta demokrasi yang perlu disikapi dengan gembira.

Alih-alih pesta demokrasi seperti pemilu, pilkada, dan pemilihan lainnya. Adalah memontum penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karna sebagai pilar, maka kegiatan ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan arah kesejahteraan yang diinginkan. Dengan begitu rakyat harus memilih pemimpin yang mempunyai karakteristik dan motivasi bagi masyarakat, guna membangun kehidupan yang harmonis kedepannya.

Di sini pemikiran jernih harus tetap dikedepankan oleh warga atau calon pemilih jangan sampai "termakan" dengan ajakan atau hasutan yang justru kontra produktif. 

Pilihlah sesuai dengan hati nurani. Kita memiliki hak kebebasan dalam memilih pemimpin daerah, terlepas dari rekam jejak apapun itu, yang paling terpenting rakyat tidak boleh buta terhadap politik, dan memililah dengan penuh kegembiraan. 

Jangan mudah terdistorsi okeh para-para elite, sehingga rakyat mudah diarahkan dengan jalan yang tidak diinginkan. Maka dari itu pilihlah pemimpin dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan agar mencapai kehidupan yang sejahtera. 

" Tidak suka politik tidak apa-apa, yang penting jangan buta politik."

Yogyakarta 26 November

 2024

(Nurwahid)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun