Mohon tunggu...
Muhammad Nur Wahid Abdulloh
Muhammad Nur Wahid Abdulloh Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pembicara Nasional/Penulis/Penikmat

Dilahirkan pada tanggal 02 Oktober 1987 pada hari jumat pahing di Desa Parsih, Kecamatan Socah, kabupaten Bangkalan yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang hingga sekarang berdomisili di Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Beberapa karya tulis yang pernah dibuat dan dimuat dalam media selama menjadi mahasiswa, antara lain: (1) Resensi Buku bertajuk Lingkungan Hidup dimuat dalam media Simpul Demokrasi Averroes Community Kota Malang Tahun 2010. (2) Puisi berjudul ALIF dimuat dalam Majalah Komunikasi UM Tahun 2009. (3) Beberapa Prosa dimuat dalam Buku Antologi Prosa PMII Komisariat Sunan Kalijaga Cabang Kota Malang Rayon Al-Maturidi Tahun 2011. Sekarang penulis aktif di Muhammadiyah Bangkalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DRAMA PERCINTAAN MIPA - BIRUNI

1 Januari 2014   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain itu, aku juga tak perlu repot-repot mengingat apa lagi untuk mengetahui apa itu isi AD/ART dan NDP beserta segala makna didalamnya. Karena, aku hanya bisa mengingat SMSan cinta kami berdua di waktu Pagi, Siang, Sore atau pun Malam.

"ketika waktu mendatangkan cinta
aku putuskan untuk memilih dirimu
setitik rasa ini menetes
dan semakin parah dalam kalbu.
dapat ku rasa detak jantungmu.
mencintaimu sungguh suatu berkah
yang luar biasa untukku.
jadikanlah aku yang terakhir di hatimu
dalam relung sanubarimu".

ya... seperti itu lah bagian isi SMS yang sering aku dan dia saling lantunkan untuk melepas rindu, karena kesibukan organisasi yang begitu mengganggu serta seakan kami berdua ini benar-benar menjalin cinta (sudah melakukan hubungan seks) yang serius menuju pintu pernikahan. Padahal, ini hanya sebatas drama percintaan yang penuh Nafsu dan Birahi dari dua anak muda yang belum begitu memahami apa itu CINTA.

Bagaimana tidak, yang awal nya aku pacaran dengan anak cowok dari GHOZALI, seolah semua keberadaan Rayon-ku (MIPA) juga ditentukan oleh Rayon GHOZALI. Begitu pun setelahnya. Saat ini, aku yang sedang MEMADU CINTA dengan anak cowok dari BIRUNI, semua keputusan Rayon-ku juga berada dalam kendalinya.

Seperti saat RTK misalnya: karena BIRUNI dan GHOZALI memang klop dan aku pun seorang cewek yang sudah ternoda oleh keduanya, maka aku pun yang kedua nya minta aku berikan. Mereka minta memberikan suara MIPA ke GHOZALI, ya... pastilah aku turuti. Karena semua itu, lagi-lagi atas dorongan CINTA. Begitu hangat cinta menghujam jantung-ku, hingga aku sakit saat RTK kemarin. Tapi, dibalik itu semua, aku cukup puas. Karena, aku dapat dukungan dari Mantan Ibu Rayon-ku sebelumnya, yang kini dia juga bisa MEMADU CINTA dengan anak GHOZALI. klop lah semuanya.

Dengan sikap keterbukaan-ku yang seperti ini, aku tak perlu khawatir dan takut. Karena aku telah menyatu dengan GHOZALI dan BIRUNI melalui CINTA. Begitulah cinta mempermainkan AKU, DIA dan MEREKA. he he. . .

Atas nama cinta juga, aku akan mencoba - pada pergantian kepengurusan mendatang, rayon GHOZALI dan BIRUNI berada dalam kendali ku. Aku ingin melihat kedua rayon itu benar-benar berada di bawah sekelangkangan cinta ku agar harmoni yang sudah terjalin ini tetap abadi terbungkus oleh V ku yang tak kan lekang oleh waktu. Sehingga, tak perlu susah-susah lagi menyusun strategi koalisi yang melelahkan dan merepotkan. Lagian stok yang ada hari ini bukan stok ISTIMEWA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun