Mohon tunggu...
Nur Wachid
Nur Wachid Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

I just like doing something useful for my life.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kreatifitas Guru ditengah Minimnya Alokasi Jam Pelajaran

13 September 2023   11:14 Diperbarui: 13 September 2023   11:28 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreatifitas Guru di tengah Minimnya Alokasi Jam Pelajaran Bahasa Inggris

Sambil terduduk di pojok baca saya sedang merenungkan fenomena yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Hal itu tak lepas dari beberapa kebijakan di dunia Pendidikan yang juga berpengaruh dengan kehidupan saya sebagai seorang pendidik. Satu hal yang membuat saya mengerutkan wajah adalah kebijakan dalam kurikulum merdeka yang terkait dengan alokasi jam Pelajaran Bahasa Inggris. Mengapa saya menaruh perhatian pada Bahasa Inggris? Karena saya juga kebetulan seorang pengajar pada mapel tersebut.

Saat ini, bagi saya selaku Guru Bahasa Inggris tentunya harus menyesuaikan gaya mengajar, metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran bagi para siswa mengingat jumlah alokasi jam Pelajaran di SMP/MTs berubah yang semula 4 jam Pelajaran menjadi 3 jam Pelajaran. Perubahan tersebut sebenarnya tidak terlalu signifikan bila melihat muatan kurikulum yang juga lebih disederhanakan untuk mata Pelajaran Bahasa Inggris. Namun, tetap saja selaku pendidik yang terbiasa mengajar dengan 4 JP menjadi 3 JP tentunya menjadi tantangan tersendiri.

Banyak sekali asumsi yang menyatakan bahwa dengan 4 jam Pelajaran saja materi belum bisa tersampaikan apalagi dengan pengurangan menjadi 3 jam Pelajaran. Pendapat tersebut memang ada benarnya karena Bahasa membutuhkan pembiasaan yang tidak cukup jika hanya dalam waktu 3 jam Pelajaran. Padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa pembelajaran Bahasa Inggris mengharapkan siswa menjadi pembelajar yang productif dan cakap dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.

Bapak Ibu Guru yang hebat, fenomena yang terjadi diatas harus kita sikapi dengan bijaksana. Sekalipun JP Bahasa Inggris berkurang kita tetap harus bisa memberikan yang terbaik untuk peserta didik. Banyak hal atau cara yang bisa kita lakukan agar pembelajaran kita tetap bermakna dan mencapai tujuan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan kreatifitas diri kita dalam mengajar. Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu hal yang baru melalui ide, gagasan, ataupun karya yang berguna bagi orang lain. Kreatifitas guru adalah kemampuan guru dalam hal mengembangkan, menciptakan, memodifikasi konsep, media dan pendekatan pembelajaran yang sudah ada sehingga mampu memberikan stimulus kepada para peserta didik untuk belajar. 

Semakin sering seorang guru menerapkan konsep, strategi, atau pendekatan pembelajaran yang baru maka akan semakin memperkaya kreatifitas guru tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika guru hanya mengajar menggunakan pendekatan ataupun media yang itu-itu saja maka hal ini akan berdampak pada kurangnya minat belajar bagi para peserta didik. Coba bayangkan jika seorang guru mengajar di tiga jenjang kelas yang berbeda, kelas 7, 8, dan 9 dan selama 3 tahun menggunakan pendekatan yang sama, apa yang akan terjadi? Tentunya para siswa akan merasa bosan dan siswa akan dengan mudahnya menebak alur kegiatan pembelajaran dari guru tersebut. 

Bapak Ibu guru yang hebat, apakah kreatifitas bisa dibentuk? apakah kreatifitas bisa dibangun? jawabannya bisa. Berikut beberapa cara meningkatkan kreatifitas guru. 

1. Perbanyak bahan bacaan

Membaca merupakan kebutuhan bagi semua orang apalagi bagi seorang guru. Semakin banyak bahan bacaan seseorang maka akan semakin luas wawasannya. Bagi seorang guru, mencari bahan bacaan yang berkualitas merupakan suatu keharusan khususnya bahan bacaan terkait metode, teknik, strategi dan media pembelajaran. Hal tersebut akan membantu guru untuk memilah dan memilih berbagai hal yang sesuai bagi kelas yang beliau ampu. 

2. Mengikuti Seminar atau workshop

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun