Porang merupakan tanaman umbi-umbian yang banyak dibudidayakan didaerah sekitar hutan dan kaki gunung. Porang memiliki 4 bagian utama yaitu, daun, batang, umbi, dan katak (biji yang dapat dijadikan bibit porang). Umumnya Porang dapat dipanen sekali dalam setahun.
Di Madiun sendiri porang sudah lama dibudidayakan, seperti yang dikatakan oleh Sumanto, beliau menyebutkan bahwa beberapa Mitra Petani Porang binaan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun tersebar di beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Saradan, Kecamatan Kare,Kecamatan Dagangan, dan Kecamatan Dolopo.Â
Meskipun dibudidayakan sejak lama namun baru sekitar 3 tahun ini hasil panen porang cukup banyak serta memiliki harga jual yang tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh Purnomo, banyak warga sekitar yang mulai melirik dan menanam porang setelah harga komoditas umbi- umbian meroket tinggi.Â
Dengan meningkatnya kualitas porang madiun yang semakin membaik  maka Kementrian Pertanian menentapkan porang asal madiun sebagai Porang Varietas Madiun 1, dimana porang madiun merupakan porang yang pertama dan satun- satunya yang mendapatkan sertifikat dari kementrian.Â
Ditinjau dari harganya yang mengalami kenaikan, dulu umbi porang dihargai sekitar Rp 1.800 sekarang umbi porang dihargai sekirtar Rp 5.000 hinggan Rp 10.000 untuk setiap kilogramnya. Â Sumanto menggungkapkan bahwasanya setiap satu hektarnya dapat dipaen porang sekitar 10 Ton.Â
Sementara itu benih porang sendiri juga memiliki harga jual yang cukup tinggi hingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Dampak lainnya yaitu mulai tersediannya pabrik pengolahan porang yang membantu petani serta pengepul porang dalam mengolah hasil pertaniannya. Â
Pada tahun 2020 dicatat nilai ekspor porang sebesar Rp. 923,6 milyar dengan diekspor ke negara-negara tujuan seperti China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Jepang dan negara lainnya. Dengan keberhasilan porang madiun dalam mengekspor hasil pertanian porangnya, membuat presiden Jokowi berkunjung ke madiun beberapa waktu lalu.Â
Mentan mengungkapkan bahwa presiden jokowi menjadikan porang sebagai pilihan komoditas ekspor  andalan baru Indonesia. Dan diharapkan porang juga dapat menggantikan nasi karena porang dinilai rendah akan karbohidrat, rendah karbon serta rendah kadar gula. Selain itu diharapkan porang dapat diolah menjadi kosmetik, beras, dan lainnya guna menambah nilai ekspor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H