Pelantikan presiden baru yang akan segera berlangsung pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 menjadi sorotan utama di berbagai media dan platform sosial. Dengan transisi kepemimpinan yang dijadwalkan akhir bulan ini, berbagai persiapan dilakukan untuk memastikan prosesi berlangsung lancar sesuai protokol kenegaraan.
Persiapan utama mencakup keamanan, yang menjadi prioritas dalam pelantikan ini. Ribuan personel keamanan telah disiagakan di ibu kota oleh pihak berwenang, dengan tambahan patroli di area-area strategis guna mengantisipasi potensi gangguan.Â
Selain itu, Kementerian Sekretariat Negara mempersiapkan rangkaian acara yang akan dihadiri pejabat penting, serta disiarkan secara langsung melalui media televisi dan platform digital agar masyarakat dapat mengikuti jalannya acara dari rumah. Menurut laporan, penataan acara dilakukan dengan detail, termasuk penerapan protokol kesehatan mengingat situasi pandemi yang belum sepenuhnya mereda di beberapa wilayah.
Di sisi teknis, KPU dan tim transisi pemerintahan baru juga telah melakukan berbagai simulasi untuk memastikan tidak ada hambatan teknis selama pelantikan berlangsung. Teknologi canggih juga disiapkan untuk memastikan komunikasi berjalan baik antara pusat penyelenggaraan dengan titik-titik pengamanan di lapangan. Semua ini dilakukan untuk menjaga kehikmatan acara yang penting bagi stabilitas politik nasional.
Namun, reaksi publik di media sosial beragam. Banyak netizen memberikan dukungan positif terhadap presiden baru yang dianggap membawa harapan perubahan. "Semoga presiden baru dapat memenuhi janji kampanye dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik," tulis salah satu pengguna Twitter.Â
Beberapa pengguna lain di media sosial juga menunjukkan keyakinan diri atau optimisme bahwa pemimpin baru ini akan mampu menyelesaikan sejumlah masalah bangsa seperti pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan perbaikan kualitas pendidikan. Di sisi lain, sejumlah netizen masih skeptis terhadap masa depan di bawah kepemimpinanbaru.Â
Mereka mengungkapkan kekhawatiran tentang bagaimana janji-janji kampanye akan diterapkan. "Saya berharap presiden terpilih bisa lebih mendengar aspirasi rakyat," selain itu juga "Bayangkan jika beliau sudah menjadi presiden pada 2014 silam, mungkin negara ini akan menjadi lebih baik" ujar pengguna lainnya di Instagram.Â
Pernyataan ini didukung oleh hasil survei daring yang menunjukkan bahwa masyarakat masih terbagi mengenai efektivitas pemimpin baru dalam menghadapi tantangan, termasuk ketimpangan ekonomi dan krisis iklim.
Para pengamat politik menyebutkan bahwa proses pelantikan ini akan menjadi kunci bagi stabilitas politik nasional. Dalam analisis terbaru, Fieda (2024) menekankan peran penting Jokowi sebagai 'king maker' dalam membentuk arah politik nasional.Â
Jokowi dianggap memainkan peran sentral dalam peta politik kontemporer Indonesia dengan mendukung calon presiden dan wakil presiden baru yang diprediksi akan melanjutkan kebijakan-kebijakan pro-rakyat yang ia canangkan selama dua periode kepemimpinannya. Dampak dari dukungan ini, menurut beberapa pengamat, menciptakan konstelasi politik baru yang lebih kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H