Analisis filsafat ilmu
Pengertian filsafat ilmu
Filsafat ilmu merupakan pemikiran seseorang yang tidak mutlak terhadap persoalan yang terkait dengan landasan serta hubungan ilmu dalam aspek kehidupan manusia, yang bersifat subjektif dan objektif atau umum. Persoalan filsafat lebih memfokuskan terhadap persoalan mengenai tujuan filsafat serta manfaat filsafat.
Filsafat memiliki dua objek diantara yaitu
- Objek material
- Yaitu objek yang dijadikan penelitian serta penyelidikan oleh ilmu- ilmu tertentu, sehingga kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggung jawabakan. Material ada 3 pembagian yaitu: 1. Thinkable yaitu melihat atau mengetahui dengan pancaindera. 2. Unthinkable yaitu sesuatu yang tidak pernah ada difikirkan kita tetapi difikirkan oleh orang lain. 3. Unthoughtable yaitu sesuatu yang pernah difikirkan kita bahwa itu ada.
- Objek formal
- Yaitu suatu objek filsafat yang membahas masalah sosial seperti masalah budaya, politik, agama, serta ekonomi.
Ciri- ciri filsafat ada  yaitu:
- Bersifat universal
- Pemikiran filsafat bersifat universal atau umum serta tidak ada sangkut paut dengan objek- objek khusus. Contoh pemikiran tentang sudut pandang manusia.
- Tidak faktual
- Pemikiran manusia yang spekulatif dengan membuat beberapa dugaan yang logis tentang suatu hal, namum tidak ada bukti yang mendukung karena telah melampaui batas fakta ilmiah.
- Berhubungan dengan nilai
- Upaya manusia untuk mencari pengetahuan yang berupa fakta, yang biasa disebut dengan penilaian mengenai baik atau buruknya sesuatu.
- Berhubungan dengan arti
- Segala sesuatu yang memiliki nilai sudah dipastikan memiliki nilai tersendiri. Oleh sebab itu lah para ahli filusuf menciptakan berbagai kalimat yang masuk akal erta menggunakan bahasa imiah agar idenya memiliki arti.
- Implikatif
- Dalam berfikir secara filsafat selalu ada implikatif atau akibat, sehingga dapat diharpakan memiliki pemikiran- pemikiran baru yang secara dinamis serta dapat mengembangkan intelektual.
Tujuan filsafat
- Agar manusia lebih mimiliki pengetahuan yang lebih dan mampu menilai secara objektif.
- Agar manusia lebih menggunakan akal fikirakannya dalam menjalani aktifitas dalam kehidupannya.
- Agar manusia memiliki pemikiran yang luas.
- Agar manusia dapat berpikir secara mandiri serta berpikir kritis.
- Agar manusia memahami sejarah pengetahuan.
- Mendorong ilmuan untuk lebih mengembangkan ide-idenya.
- Agar manusia mendalami unsur keilmuan sehingga dapat memahami sumber, hakekat serta tujuan ilmu.
- Agar manusia dapat membedakan pengetahuan yang ilmiah dan non ilmiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H