Mohon tunggu...
Nurussyifa Ainayya
Nurussyifa Ainayya Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030126 fakultas ilmu sosial dan humaniora UIN sunan Kalijaga

sedikit manner about how to enjoy life versi aku ;)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Beli yang Berkualitas demi Produk Berkelanjutan

19 Desember 2023   22:40 Diperbarui: 19 Desember 2023   23:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Pict : Tribunjateng.com

Seiring berkembangnya tren konsumsi berbasis nilai, banyak anak muda yang mulai memahami bahwa harga sebuah barang sebanding dengan kualitasnya. Pakaian mahal dari perajin lokal cenderung menawarkan kualitas yang lebih baik, memastikan daya tahan dan kepuasan pemakaian yang lebih lama.


Dalam upaya mendukung produk berkelanjutan, Kompasianer mungkin pernah membeli barang ramah lingkungan. Produk seperti pakaian organik, yang diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan proses produksi yang lebih bersih, dapat menjadi pilihan yang bijak.
Dalam era konsumen modern, kita seringkali dihadapkan pada pilihan sulit antara barang mahal yang diproduksi oleh perajin lokal dan produk murah yang dihasilkan oleh pabrik dengan dampak lingkungan yang merugikan. Dalam konteks ini, pertanyaan mendasar muncul: apakah kita lebih memilih kualitas dan keberlanjutan, ataukah lebih condong kepada faktor ekonomis?

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa harga sebuah produk seringkali mencerminkan kualitasnya. Tren konsumsi berbasis nilai semakin merambah di kalangan anak muda, di mana pemahaman bahwa nilai sebuah barang sejalan dengan kualitasnya semakin mendominasi. Pakaian mahal buatan perajin lokal cenderung menawarkan kualitas yang superior, tidak hanya dalam desain tetapi juga dalam daya tahan. Ini menciptakan nilai lebih dalam jangka panjang, mengingat barang-barang tersebut mampu bertahan dan memberikan kepuasan pemakaian yang lebih lama.

Penting untuk mencatat bahwa banyak dari kita telah menjadi bagian dari gerakan produk berkelanjutan dengan memilih barang ramah lingkungan. Sebagai contoh, pilihan untuk membeli pakaian organik atau yang diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang menggambarkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan.  Ketika berbelanja, pertimbangan lingkungan juga menjadi aspek yang kian penting. Pakaian murah yang diproduksi oleh pabrik dengan limbah berbahaya dapat menjadi sumber polusi yang signifikan. Oleh karena itu, memilih produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga diproduksi dengan tanggung jawab lingkungan memberikan kontribusi positif dalam menjaga keseimbangan ekosistem kita.

Investasi dalam barang mahal sering kali dapat dianggap sebagai langkah ke arah yang lebih bijak secara finansial. Meskipun biayanya mungkin lebih tinggi pada awalnya, keuntungan jangka panjang dari produk berkualitas menjadi jelas. Pakaian atau barang lain yang tahan lama menghasilkan penghematan finansial karena mengurangi kebutuhan untuk pembelian ulang secara teratur.

Namun, masih banyak konsumen yang terjebak dalam lingkaran membeli barang murah meskipun menyadari bahwa kualitasnya tidak sebanding. Alasan di balik keputusan ini bisa bervariasi, mulai dari keterbatasan anggaran hingga kebutuhan instan. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan pemahaman konsumen mengenai nilai sejati dari barang berkualitas dan keberlanjutan.

Dalam mengejar produk berkelanjutan, kita juga secara bersama-sama berkontribusi pada upaya mengurangi masalah sampah tekstil. Pakaian yang tahan lama mengurangi frekuensi pembelian baru, sehingga mengurangi jumlah barang yang akhirnya menjadi limbah. Dengan demikian, kita dapat membantu meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan bumi kita.

Sebagai konklusi, memilih untuk berinvestasi dalam barang berkualitas bukan hanya keputusan cerdas secara finansial tetapi juga tindakan positif dalam mendukung keberlanjutan. Dengan berhenti membeli barang murah yang hanya bertahan sebentar, kita dapat menciptakan perubahan menuju budaya konsumen yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun