Mohon tunggu...
nurussakinah
nurussakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM 97 UIN Malang Melakukan Penyuluhan DAGUSIBU Obat kepada Ibu-Ibu PKK Desa Sumberporong

23 Januari 2023   22:19 Diperbarui: 23 Januari 2023   22:25 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan DAGUSIBU (Dokpri)

Malang -- Salah satu upaya peningkatan kesehatan secara individu maupun kelompok yaitu melalui promosi kesehatan yang dapat dilakukan dengan cara berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat. WHO menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan untuk membuat masyarakat mampu mengendalikan dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah penyakit tanpa harus menggunakan pengobatan dan perawatan terlebih dahulu.

Demi mendukung upaya tersebut, pada hari Senin, 09 Januari 2023 Kelompok KKM 97 UIN Malang mengadakan kegiatan penyuluhan tentang bagaimana melakukan DAGUSIBU obat yang baik dan benar kepada ibu-ibu PKK Desa Sumberporong yang berjumlah kurang lebih 40 orang. Kegiatan ini dilaksanakan tepat setelah kegiatan rutin PKK Desa Sumberporong selesai yang dimulai pada pukul 16.30 -- 17.30 WIB di balai desa Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Acara penyuluhan dimulai dengan pembukaan dan sambutan singkat yang dilakukan oleh mahasiswa KKM, pengerjaan pre-test, penyampaian materi DAGUSIBU, pemutaran video pendek, pengerjaan post-test, pembagian hadiah doorprize, dan penutup. Saat acara berlangsung, ibu-ibu PKK yang hadir tampak khidmat dan tenang mengikuti rangkaian acara, mendengarkan dan menyimak materi yang disampaikan oleh 2 orang mahasiswa farmasi yang menjadi pemateri, serta terlihat antusias ketika sesi pembagian doorprize. Hal ini terlihat jelas ketika pemateri melemparkan pertanyaan tentang DAGUSIBU. Banyak ibu-ibu yang berebut dan sangat semangat mengangkat tangan, menandakan siap untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Acara berlangsung lancar dengan beberapa gelak tawa yang mengiringi, kemudian di akhir acara dilakukan penutupan dan penyampaian terimakasih kepada ibu-ibu PKK yang telah hadir.

Alasan pemilihan DAGUSIBU sebagai topik bahasan utama adalah masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terutama ibu-ibu dalam mendapatkan dan membuang obat. DAGUSIBU sebenarnya adalah akronim dari 4 kegiatan yang berkaitan dengan obat. 4 hal tersebut adalah DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang obat yang hingga saat ini masih belum banyak diperhatikan oleh masyarakat. Akan tetapi yang harus benar-benar diperhatikan untuk menjamin peredaran dan pemusnahan obat yang ada sesuai dengan perundang-undangan.

Pembahasan pertama yakni tentang bagaimana mendapatkan obat. Umumnya, masyarakat masih sering mendapatkan obat di tempat-tempat yang illegal atau tidak memiliki izin resmi untuk mengedarkan obat, seperti warung, toko obat illegal, dan lain-lain. Ketika kita ingin mendapatkan obat yang terjamin mutu, isi dan informasinya, kita dapat mendapatkannya dari tempat yang memiliki izin legal. Beberapa tempat resmi untuk mendapatkan obat diantaranya adalah apotek, Instalasi Farmasi rumah Sakit (IFRS), Klinik, Puskesmas, dan lain sebagainya.

Mengapa kita harus mendapatkan obat dari tempat yang resmi? Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa obat yang akan digunakan memang sesuai dengan penyakit/keluhan yang diderita dan penggunaannya tidak berlebihan. Salah satu contohnya adalah pembelian antibiotik yang seharusnya menggunakan resep dokter. Jika antibiotik dikonsumsi tanpa resep dokter, ditakutkan akan terjadi resistensi antibiotik yang berarti bakteri yang ada dalam tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik tertentu sehingga pengobatannya menjadi semakin kompleks dan sulit. Tujuan lainnya adalah agar pasien dapat berkonsultasi dengan apoteker/dokter tentang bagaimana penggunaan obat yang tepat, efek samping, penyimpanan, dan mengetahui bagaimana cara membuang obat yang tepat.

Pembahasan kedua dalam DAGUSIBU adalah terkait cara menggunakan obat yang baik dan benar. Penggunaan obat sebenarnya harus dilakukan sesuai bentuk sediaan obat yang digunakan. Selain itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan saat akan mengkonsumsi ataupun mengaplikasikan obat yang ada pada bagian tubuh luar seperti kulit, mata, telinga, dan lain-lain.

Ketiga yakni cara menyimpan obat yang terkadang masih tidak dipedulikan atau bahkan belum diketahui. Penyimpanan obat yang tepat juga menyesuaikan dengan bentuk sediaan obat yang digunakan. Obat cair seperti sirup, obat padat, dan obat luar cukup disimpan pada suhu ruang, yaitu 15 - 30C jika tidak terdapat keterangan khusus. Obat suppositoria disimpan di kulkas dengan suhu 2 - 8C. Sedangkan obat berbentuk spray/aerosol harus dihindarkan dari suhu dan tekanan yang tinggi agar tidak meledak.

Terdapat beberapa hal lain yang harus diperhatikan dalam menyimpan obat, diantaranya harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak, wadah obat harus asli sehingga tidak perlu dipindah-pindah, untuk obat luar dan obat yang ditelan harus dipisahkan agar tidak tertukar penggunaannya, serta tidak perlu menyimpan obat yang telah kedaluwarsa dikarenakan efektivitas obat tersebut telah berkurang, bahkan bisa berubah menjadi racun.

Terakhir adalah cara membuang obat yang baik dan benar sesuai bentuk sediaan obat. Biasanya, masyarakat kita cenderung tidak peduli tentang bagaimana membuang sampah obat dengan benar. Di kemudian hari, hal ini pasti akan menjadi permasalahan besar dengan dampak yang luas. Permasalahan sampah obat paling utama saat ini adalah sampah obat antibiotik yang memiliki potensi sangat besar menyebabkan adanya resistensi bakteri apabila termakan oleh ikan, kemudian ikan tersebut akan kembali dimakan oleh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun