Kita sekarang sedang berada di era digital. Interaksi yang kita lakukan tidak hanya di dunia nyata namun juga di dunia maya. Bentuk interaksi yang paling dominan tentunya dalam media social.
Perkembangan dunia digital begitu pesat baik itu dalam bentuk perangkat digital atau kemudahan akses komunikasi digital melalui internet. Generasi muda yang disebut-sebut sebagai generasi milenial atau generasi digital dengan mudahnya mengakses internet. Banyak remaja yang mengakses internet dengan durasi waktu yang bisa dibilang lumayan lama.
Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama dengan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Universitas Indonesia, total jumlah pengguna internet di Indonesia per awal 2015 adalah 88.1 juta orang.Â
Akan tetapi, sesuai dengan riset yang dilansir oleh wearesocial. sg pada tahun 2017 tercatat ada sebanyak 132 juta pengguna internet di Indonesia dan angka ini tumbuh sebanyak 51 persen dalam kurun waktu satu tahun.
Berdasarkan hal tersebut, banyak masyarakat khawatir akan dampak negatif dari perkembangan dunia digital antara lain: banyaknya remaja yang dengan mudahnya mengakses konten berbau pornografi, tersebarnya berita bohong/hoax, adanya ujaran kebencian antara pihak yang berseteru, dan kurangnya sikap toleransi dalam bermedia sosial.Â
Menangapi akan hal itu maka sangat diperlukan kemampuan literasi digital oleh berbagai kalangan terlebih generasi milenial.
Literasi digital merupakan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi digital untuk berkomunikasi, berkreasi, dan berpartisipasi secara efektif memanfaatkan internet sehingga mampu memfilter informasi yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut, literasi digital bukanlah semata-mata penguasaan teknologi komputer dan keterampilan menggunakan internet melainkan lebih luas dengan memadukan literasi dan digital.Â
Literasi lebih mengarah ke membaca, menulis, dan berpikir kritis sedangkan digital lebih mengarah ke perkembangan teknologi. Dengan begitu, literasi digital mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan internet dalam berkomunikasi.
Sebagaimana dilansir Breaking News, 7 Februari 2019, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., mengatakan bahwa literasi digital merupakan titik terpenting yang harus dipahami generasi melenial untuk menjaga lingkungan medsos di tengah maraknya ujaran kebencian di dunia maya.Â
Literasi digital mensyaratkan penggunanya untuk bertanggung jawab terhadap konten di medsos itu sendiri. Karena pada kenyataannya, misalkan walau medsos itu akunnya bersifat pribadi dalam pengertian dibangun dan dimiliki oleh pengguna itu sendiri, namun konten yang diunggah pada dasarnya bersifat mass-self communication.