Mohon tunggu...
Nurul Wijiati
Nurul Wijiati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Lestarikan Lingkungan Karst Sangkulirang!

9 Desember 2018   13:02 Diperbarui: 9 Desember 2018   13:06 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang memiliki luas mencapai 3.642.860 ha (terbesar di Pulau Kalimantan)terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai Timur. Luasan terbesar berupa hamparan karst yang terletak di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur dengan luasan mencapai 2.145.301 ha atau sekitar 59% dari luasan karst di Kalimantan Timur.

Kawasan karst ini memiliki ribuan perbukitan yang aliran airnya menjadi sumber air untuk menghidupi flora, fauna dan masyarakat setempat. Dimana fungsi kawasan ini sebagai penyerap air hujan dan menjadi sumber mata air baku untuk kehidupan sehari-hari dan menjadi sumber air dibeberapa sungai utama.

Terdapat beberapa permasalah yang terjadi di kawasan karst sangkulirang ini yang dapat merusak lingkungan. Sebagaimana telah diketahui bahwa dibeberapa lokasi karst ini sudah mendapat ijin sebagai kawasan pemanfaatan yaitu untuk industry semen. Selain itu, banyak perusahaan yang sudah mendapat izin usaha pertambangan (IUP) yang dapat mengancam kerusakan lingkungan di kawasan karst sangkulirang magkalihat. 

Apabila beberapa perusahaan tersebut sudah menjalankan usahanya, maka ancaman yang terjadi adalah kerusakan lingkungan. Hilangnya tempat hidup bagi flora, fauna dan sumber-sumber air baku yang terdapat didalamnya. Sehingga masyarakat setempat akan kesusahan akan sumber air yang dibutuhkan.

Menurut saya dengan permasalahan tersebut diharapkan pemerintah dapat mengatasi masalah yang akan terjadi secara optimal. Salah satunya pemerintah dapat memberikan pemberdayaan kepada masyarakatnya agar dapat terus melestarikan kawasan karst. 

Selain itu mengubah kawasan pemanfaatan perusahaan semen dan tambang menjadi pembangunan pariwisata. Melibatkan peran aktif masyarakat dalam melestarikan lingkungan untuk dijadikan obyek wisata yang secara tidak langsung akan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun