Mohon tunggu...
Nurul Widad
Nurul Widad Mohon Tunggu... -

mengukir sejarah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa Piranti Komunikasi

5 Mei 2014   04:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana kita memaknai bahasa, selama ini bahasa diartikan sebagai alat untuk berkomunikasi. Adakah arti lain dari bahasa, apakah bahasa memang benar hanya digunakan untuk berkomunikasi. Sekarang coba kita berpikir maksud lain kenapa harus ada bahasa dalam hidup kita .

Bahasa adalah suatu fenomena manusia, untuk menunjukkan maksud, memahami dan memaknai dari maksud yang ingin disampaikan.
Tidak hanya manusia yang mempunya bahasa, makhluk lain pun punya bahasa untuk menyampaikan maksud tentunya dalam bentuk yang berbeda, memang tidak dapat disamakan bagaimana manusia cara manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang selama ini kita ketahui dengan bahasa yang digunakan hewan dalam berkomunikasi.
sebagian manusia memang diciptakan Allah dengan mempunyai kelebihan dapat berkomunikasi dengan hewan, seperti nabi Sulaiman as dan nabi Daud as.

Bagaimana jika kita hidup tanpa bahasa, adakah cara atau alat lain untuk mengungkap maksud kita?
Allah memuliakan manusia dengan akal yang digunakan untuk berfikir dan mengatur khususnya berbahasa yang berpengaruh dan digunakan untuk menyampaikan kehendaknya antar makhluk hidup. Akal dan bahasa dalam diri manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Salah satu kekuasaaan terletak pada pemikiran untuk berucap.

Manusia telah disiapkan dalam organ tubuhnya organ untuk berbicara. Dan diperkuat juga karena memiliki bekal potensi berbahasa yang bagus itu pada masa dini. Yang tidak melebihi lima tahun secara kebiasaan kecuali orang tersebut memiliki sakit atau terisolasi atau terasingkan dalam masyarakatnya. Bahasa diperoleh dari masyarakat yang hidup didalamnya,contohnya seseorang yang dari kecil berada dalam masyarakat yang menggunakan bahasa jawa maka setelah dewasa pun mereka kan hidup dengan menggunakan bahasa jawa, juga seseorang yang sedari kecil hidup dalam lingkungan orang yang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris, maka setelah dewasa pun mereka akan menggunakan bahasa inggris dalam kesehariannya, kecuali jika orang terebut berpindah tempat dalam bahasa yang berbeda, maka akan menyesuaikan.

Bahasa dapat hidup karena terus digunakan. Dan sebaliknya bahasa juga bisa mati dikarenakan terhapusnya bahasa yang digunakan suatu masyarakat Itu disebabkan bahasa. Sekarang kita lihat bagaimana pemuda zaman sekarang yang tidak mengenal bahasa krama inggil, karena tidak terbiasa mengaplikasikan bahasa krama inggil tersebut dalam kehidupannya, dan memilih untuk menggunakan bahasa gaul yang lagi booming
Jika tadi bahasa mati karena hilangnya bahasa itu sendiri, ada juga bahasa itu mati karena musnahnya masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, itu artinya secara otomatis bahsa itu akan mati akan bersamaan dengan matinya masyarakat tersebutseperti bahasa kaum fir’aun yang hilang karena musnahnya kaum tersebut

Berbedannya bahasa yang digunakan dalam suatu wilayah, dan banyaknya bahasa yang ada didunia ini baik itu yang sering kita dengar, ataupun sering kita gunakan, juga bahasa yang tak pernah tersentuh oleh kita. Maka PBB membuat bahasa internasioanal yang banyak digunakan oleh masyarakat didunia, Sebagai bahasa persatuan. Ternyata bahasa juga dapat dijadikan pemersatu dari banyaknya perbedaan.
Lalu bagaimana sekarang kita memaknai bahasa dalam kehidupan kita?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun