Mohon tunggu...
NURUL WAHIDAH
NURUL WAHIDAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nrlwhidah17

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teori belajar sosial Albert bandura

18 Januari 2025   22:44 Diperbarui: 18 Januari 2025   22:44 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura adalah salah satu pendekatan psikologis yang paling berpengaruh dalam memahami bagaimana individu belajar dan mengembangkan perilaku. Teori ini berfokus pada bagaimana orang belajar melalui interaksi sosial dengan lingkungan, orang lain, serta media. Berbeda dengan teori pembelajaran tradisional yang lebih menekankan pada penguatan dan penghargaan, teori Bandura menekankan pentingnya proses observasi, imitasi, dan model dalam pembentukan perilaku.

Bandura mengemukakan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung, tetapi juga dapat terjadi melalui pengamatan terhadap orang lain, yang disebut sebagai modeling atau observational learning. Teori ini memperkenalkan beberapa konsep penting, seperti model perilaku, pengamatan, dan penguatan sosial. Konsep-konsep ini membantu menjelaskan bagaimana perilaku dipelajari dalam konteks sosial tanpa harus melalui pengalaman langsung.

Proses Belajar Sosial

Teori Belajar Sosial Bandura terdiri dari empat proses utama yang saling berinteraksi dalam pembentukan perilaku, yaitu: perhatian, retensi, reproduksi motorik, dan motivasi.

1. Perhatian (Attention) Agar seseorang dapat belajar dari model, individu tersebut harus terlebih dahulu memberikan perhatian kepada model yang sedang berperilaku. Faktor-faktor seperti daya tarik model, relevansi perilaku, dan tingkat kepentingan juga berperan dalam sejauh mana seseorang dapat memperhatikan model tersebut. Semakin menarik dan relevan model tersebut dengan kehidupan individu, semakin besar kemungkinan mereka akan meniru perilaku yang diamati.

2. Retensi (Retention) Setelah memberikan perhatian pada model, individu perlu menyimpan informasi yang telah diamati dalam memori mereka. Retensi ini mencakup pengkodean dan penyimpanan informasi yang diperlukan agar individu dapat mengingat dan mengulang perilaku yang telah diamati. Proses ini dipengaruhi oleh kemampuan kognitif individu dalam memahami dan menyimpan informasi.

3. Reproduksi Motorik (Motor Reproduction) Setelah menyimpan informasi, individu perlu memiliki kemampuan fisik dan keterampilan untuk mereproduksi perilaku yang telah diamati. Ini mencakup keterampilan motorik dan fisik untuk melakukan perilaku yang telah dipelajari. Bahkan jika seseorang dapat mengingat suatu perilaku, mereka mungkin tidak dapat menirunya jika tidak memiliki kemampuan atau keterampilan yang diperlukan.

4. Motivasi (Motivation) Proses terakhir dalam teori belajar sosial Bandura adalah motivasi. Meskipun individu dapat memperhatikan, mengingat, dan memiliki kemampuan untuk meniru perilaku, mereka mungkin tidak termotivasi untuk melakukannya tanpa adanya insentif atau penghargaan. Faktor-faktor seperti penghargaan sosial, penguatan positif, atau hasil yang menyenangkan dari perilaku tersebut dapat meningkatkan motivasi individu untuk meniru atau mengulang perilaku tersebut. Dalam beberapa kasus, individu mungkin juga termotivasi oleh penguatan sosial atau hukuman yang diterima oleh model.

Konsep-konsep Utama dalam Teori Belajar Sosial

1. Modeling (Pemodelan) Pemodelan adalah proses di mana individu belajar dengan mengamati orang lain, yang kemudian berperan sebagai model. Model ini bisa berupa orang tua, teman, guru, atau bahkan tokoh publik yang sering terlihat di media massa. Pemodelan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan perilaku sosial anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak sering kali belajar cara berbicara, berperilaku, atau merespons situasi tertentu dengan meniru orang dewasa di sekitar mereka.

2. Penguatan dan Hukuman Meskipun teori belajar sosial lebih berfokus pada pembelajaran melalui observasi, penguatan dan hukuman tetap memiliki peran penting. Penguatan positif, seperti pujian atau hadiah, dapat memperkuat perilaku yang dipelajari, sedangkan hukuman dapat mengurangi kemungkinan perilaku tersebut diulang. Namun, dalam teori Bandura, penguatan tidak selalu harus langsung diberikan kepada individu yang meniru perilaku; penguatan dapat terjadi melalui observasi, yaitu dengan mengamati orang lain yang mendapat penguatan atas perilaku mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun